Sekjen Hizbullah: Israel Gagal Pecah Belah Faksi-faksi Perlawanan Palestina

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato pada Jumat malam 12 Mei, Sayyid Hasan Nasrallah menyinggung perang yang terjadi antara para pejuang Palestina dan Israel saat ini.

“Netanyahu-lah yang memulai agresi saat ini ke Gaza dengan meneror saudara-saudara kita di Brigade al-Quds serta membunuh istri dan anak-anak mereka. Kebungkaman dunia (di hadapan kejahatan Rezim Zionis) sangat memprihatinkan. Amerika di Dewan Keamanan telah mencegah kecaman atas Israel,” kata Sayyid Nasrallah, diberitakan Fars.

Menurut Sekjen Hizbullah, motif Netanyahu dari agresi ini adalah memulihkan daya prevensi Israel, kabur dari krisis domestik, menutupi celah dalam Kabinet, serta memperbaiki situasi politik dan Pemilu.

“Kalkulasi Netanyahu menemui kegagalan. Niat mereka adalah menargetkan Jihad Islam dan menyulut perpecahan di tengah faksi-faksi Palestina, serta menimbulkan kekacauan di dalam pasukan Perlawanan.”

“Netanyahu menyangka bahwa dengan rencana ini, komando militer Jihad Islam akan bubar dan daya prevensi Israel di hadapan Gaza akan kembali pulih. Namun setelah teror atas para Komandan Brigade al-Quds, Pemimpin Jihad Islam bertindak dengan tenang dan bijak. Ia bermusyawarah dengan pimpinan Brigade Izzuddin al-Qassam (sayap militer Hamas) untuk menyeragamkan sikap Perlawanan. Musuh menantikan reaksi Jihad Islam, tapi mereka kebingungan ketika pimpinan faksi-faksi Perlawanan bertindak dengan tenang,” papar Sayyid Nasrallah.

“Pertempuran dimanajemen dengan tenang dan bijak. Hal ini membuat musuh gagal meraih tujuan-tujuannya. Salah satu titik kekuatan Perlawanan di Palestina dan Kawasan adalah kemampuan mereka untuk memulihkan infrastrukturnya dalam waktu cepat.”

“Meski para Komandan Perlawanan diteror, faksi-faksi Perlawanan di Kawasan tidak melemah. Bukan hanya tidak melemah, bahkan mereka semakin kuat berkat darah-darah suci ini. Brigade al-Quds memulihkan infrastruktur komandonya dengan cepat dan membuat panik musuh dengan menembakkan rudal ke selatan Tel Aviv dan Quds,” tandas Sekjen Hizbullah.

Sayyid Nasrallah menyatakan bahwa Hizbullah selalu menjalin kontak dengan Perlawanan di Gaza dan mengamati segala perkembangan. Hizbullah juga memberikan bantuan dalam batas-batas tertentu. Namun, tegasnya, jika Hizbullah merasa ada tanggung jawab di pundaknya, maka pihaknya tidak akan segan-segan memberikan bantuan apa pun.