Sekjen Hizbullah kepada Israel: Tertawalah Sejenak, lalu Kalian akan Menangis Lama

Share

POROS PERLAWANAN– Dalam pidato prosesi pengiringan jenazah Syahid Fuad Shukr di Beirut, Sayyid Hasan Nasrallah menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Ismail Haniyeh kepada Hamas, Brigade al-Qassam, dan bangsa Palestina.

“Kita adalah partner dan rekan Hamas dalam Perlawanan serta syahadah. Kita pasti akan mendapatkan kemenangan,” kata Sayyid Nasrallah, diberitakan Fars.

Sekjen Hizbullah menyatakan, Israel dalam meneror Syahid Shukr telah menargetkan sebuah gedung yang dipenuhi warga sipil. Selain Syahid Shukr, serangan itu juga menewaskan seorang konsultan Iran dan melukai puluhan orang.

“Beberapa hari sebelum serangan, musuh berkata bahwa tindakan adalah sebuah reaksi dan balas dendam. Namun kita menolak pernyataan tersebut. Musuh telah melakukan kebohongan dan penipuan besar. Israel menyebut martir kita (Syahid Shukr) sebagai pembunuh anak-anak Majdal Shams. Namun serangan ke Beirut bukan respons untuk kejadian Majdal Shams. Kita menolak Israel menganggap dirinya penggugat, hakim, dan eksekutor sekaligus.”

“Kita membantah keterlibatan dalam kejadian Majdal Shams. Kita berani untuk mengaku jika kita melakukan kesalahan, seperti yang sudah kita lakukan sebelum ini.”

“Setelah ledakan Majdal Shams, kita melakukan investigasi cermat untuk memastikan bahwa kita tidak bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. Banyak analisis yang mengungkap soal rudal-rudal sistem pertahanan. Sebelum ini, rudal-rudal pertahanan Israel juga pernah salah sasaran.”

Menurut Sayyid Nasrallah, Israel langsung menuding Hizbullah demi membersihkan namanya serta mengadu domba warga Golan, kelompok Druze, Perlawanan, dan kelompok Syiah.

Sekjen Hizbullah berterima kasih atas kewaspadaan para tokoh Druze yang tidak terpancing oleh jebakan adu domba tersebut.

Sehubungan dengan teror terhadap Ismail Haniyeh, Sayyid Nasrallah mengatakan,”Apakah musuh menyangka Iran akan diam saja ketika Syahid Haniyeh diteror di wilayahnya? Pernyataan Imam Khamenei tentang gugurnya Haniyeh lebih keras daripada pernyataan beliau saat Konsulat Iran di Suriah diserang. Sebab teror ini bukan hanya agresi terhadap kedaulatan Iran saja, tapi juga keamanan nasional, wibawa, dan harga dirinya.”

“Kalian (Israel) bergembira sejenak, lalu akan meratap lama. Kalian masih belum tahu apa garis merah yang sudah kalian lewati dan sejauh mana kalian melangkah.”

“Kita di semua front telah memasuki fase baru. Musuh harus menantikan penuntutan balas bermartabat di Kawasan.”