Setelah Rudal Nyasar ke Polandia dan Serang PLTN, Apa Lagi Stok Insiden Palsu di Kepala Zelensky?

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam beberapa hari terakhir, ada dua peristiwa berbahaya yang terjadi di perang Ukraina, yang cukup untuk menciptakan skenario paling buruk sejak perang meletus hingga saat ini.

Dilansir al-Alam, peristiwa pertama adalah jatuhnya sebuah rudal, yang asalnya masih misterius, ke sebuah pedesaan di timur Polandia di perbatasan Ukraina. Peristiwa ini menewaskan 2 warga.

Presiden Ukraina, Volodymir Zelensky langsung menuding Rusia telah menembakkan rudal tersebut. Tudingan ini berarti menyeret NATO untuk terlibat langsung dalam konfrontasi di Ukraina.

Peristiwa kedua adalah pengumuman dari IAEA soal selamatnya Ukraina dari sebuah bencana, menyusul sejumlah peluru yang mengenai beberapa sektor fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhia. IAEA mengumumkan bahwa hujan serangan telah menyebabkan pencemaran radioaktif.

Belakangan terkuak bahwa rudal yang menghantam Polandia adalah milik Ukraina, bukan Rusia. Para pengkritik Zelensky menuduhnya berusaha menyalahgunakan insiden rudal ini dengan cara menyebarkan informasi palsu, di tengah situasi yang kian memanas dan potensi berubahnya perang menjadi ajang konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.

Kecaman terpedas dilontarkan oleh Pemerintah Hungaria. Jubir Kantor PM Hungaria mengatakan kepada wartawan, ”Dalam kondisi semacam ini, para pemimpin dunia mesti bicara secara bertanggung jawab. Namun Presiden Ukraina telah melakukan kekeliruan besar dengan melayangkan tuduhan spontan kepada Rusia. Kami mengapresiasi AS dan Polandia karena bersikap hati-hati dalam insiden ini.”

Sehubungan dengan insiden di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia, yang merupakan terbesar di Eropa, masih belum ada hasil penyelidikan yang jelas. Rusia dan Ukraina masih saling melontarkan tuduhan satu sama lain.

Meski demikian, para pengamat menepis kemungkinan peran Rusia dalam penyerangan ini. Alasannya, stasiun pembangkit listrik hingga kini berada di bawah kendali dan pengawasan Rusia. Sudah lebih dari 10 bulan sejumlah besar pakar dan serdadu Rusia berada di kawasan itu. Oleh karena itu, tidak mungkin Rusia mengorbankan para pakar dan pasukannya sendiri.

Tampaknya Zelensky berusaha melibatkan NATO untuk memerangi Rusia, tanpa menyadari bahwa segala bentuk konfrontasi antara keduanya berarti dimulainyaa perang dunia dan konflik nuklir yang bakal membawa dampak mengerikan bagi umat manusia.

Para penyokong Zelensky bertanggung jawab untuk mencegahnya melakukan tindakan yang menyeret penduduk dunia menuju kematian, apalagi perang dunia tidak akan terbatas pada rudal ke Polandia atau pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia.

Perlu diingat bahwa bisa saja Zelensky masih memiliki banyak stok atau persediaan “bahan” di kepalanya untuk membuat insiden-insiden palsu yang bisa memperkeruh situasi.