POROS PERLAWANAN– Diberitakan Mashregh, sumber-sumber media Israel mengakui bahwa mereka telah dikelabui oleh media-media Iran.
“Media-media Iran menipu kita dengan melancarkan psy war. Mereka membuat kita gila,” aku media-media Rezim Zionis.
Setelah gugurnya Ketua Kantor Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu 31 Juli lalu, Iran mengumumkan akan membalas teror terhadap tamunya tersebut.
Pemimpin Iran Ayatullah Ali Khamenei dalam pesannya menegaskan, Iran menganggap dirinya berkewajiban menuntut balas darah Haniyeh.
Dalam beberapa hari terakhir, cuitan sejumlah tokoh Iran di medsos X telah membuat frustasi orang-orang Zionis. Penasihat Media Tim Negosiator Nuklir Iran Sayyid Mohammad Marandi awalnya mengunggah foto rudal-rudal Iran yang diluncurkan di akun X-nya. Ia menyertakan caption:”Tinggalkan Israel. (Rudal-rudal) akan datang.”
Besoknya ia mengunggah cuitan berikut:”Saya bukan penasihat di Kemenlu. Cuitan saya tidak menyebutkan bahwa rudal dan drone akan ditembakkan dalam waktu dekat.”
Dalam laporan tentang rencana pembalasan Iran atas teror Haniyeh, harian Wall Street Journal memberitakan upaya Otoritas AS untuk mempersiapkan aset militer dan sekutu regionalnya guna menghadapi serangan balasan Iran. Serangan ini diprediksi akan lebih besar dan rumit dibandingkan serangan Iran pada April silam.
Wall Street Journal mengeklaim, AS dan Israel bersiap menghadapi serangan balasan tak terduga Iran pada Sabtu dan Minggu ini.
“Pada April lalu, Iran menembakkan lebih dari 300 rudal dan drone setelah terlebih dahulu memberi tahu para diplomat soal serangannya. AS dan Israel saat itu memiliki waktu untuk bersiap. Namun kali ini, Israel dan para sekutunya bekerja dalam ketidakpastian,” kutip kantor berita TASS dari Wall Street Journal.