Tanggapi Artikel Telegraph tentang Hizbullah, Menteri Lebanon: Seluruh Isinya Dusta, Motif di Baliknya Perlu Dibongkar

Share

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari al-Jazeera, orang-orang Zionis menguasai sebagian besar media utama di dunia. Mereka menggunakannya sebagai instrumen untuk mengelabui opini publik dan mendiskreditkan musuh-musuh mereka. Terjebaknya Israel di rawa perang Gaza dan ketidakmampuannya menghadapi Hizbullah telah meningkatkan perang media pihak-pihak Zionis.

Majalah Inggris Telegraph dalam laporan terbarunya mengumbar klaim-klaim dusta terkait Hizbullah. Laporan itu tak pelak memicu reaksi keras para pejabat Lebanon.

Menteri Informasi Lebanon Ziyad Makari mengatakan,”Klaim Telegraph bahwa Hizbullah menyimpan persenjataannya di bandara internasional Beirut tidak valid dan hanya merupakan kebohongan.”

“Kami mengecam artikel tersebut lantaran mengkhawatirkan keamanan negara, warga, dan para wisatawan ke Lebanon. Kami menilai artikel itu berlawanan dengan prinsip dan etika jurnalisme. Kami berharap artikel-artikel nirkredibilitas ini tidak hanya dikecam, tapi tujuan dan motif di baliknya juga dibongkar.”

Makari meminta dari seluruh wartawan dalam dan luar negeri untuk datang ke bandara internasional Rafiq Hariri pada Senin pagi ini, agar mereka bisa melihat dengan mata kepala sendiri kebohongan yang diumbar Telegraph.

Sementara itu, Wali Kota Haifa Yona Yahav mengakui kekuatan Hizbullah dan mengkritik kebijakan Otoritas Israel terkait kota tersebut.

“Saya tidak bisa mengatakan bahwa kita sepenuhnya siap menghadapi perang melawan Hizbullah, sebab Kabinet kita tidak bekerja sama dengan kami. Seluruh pabrik penyebab polusi harus hengkang dari Haifa, karena itu akan menjadi target Hizbullah,” kata Yahav.

“Sejak perang kedua Lebanon (2006), saya sudah katakan bahwa ktia harus waspada dan memberikan respek kepada Hizbullah. Mereka adalah pasukan yang selalu berlatih. Sedangkan kita memainkan perang sebagai polisi militer, tapi tidak melakukan latihan.”

“Kabinet Israel telah melupakan kami. Pemerintahan daerah melakukan segalanya sendirian,” tandasnya.