Tanggapi Sanksi AS atas Iran dan Venezuela, Rouhani Nyatakan Virus Imperialisme Amerika Lebih Bahaya Ketimbang Virus Corona

Rouhani & Maduro

Share

POROS PERLAWANAN – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela terkait produksi minyak adalah ilegal dan melanggar Hukum Internasional.

Rouhani menyampaikan hal tersebut dalam percakapan telepon dengan koleganya, Presiden Venezuela Nicholas Maduro, dan menambahkan bahwa “Venezuela dan Iran telah lama bekerja sama selama bertahun-tahun dalam memerangi virus yang menyerang sejak lama, yaitu Amerika Serikat.”

“Imperialisme Amerika adalah virus yang lebih berbahaya dari virus Corona bagi umat manusia,” tegas Rouhani.

Presiden Iran menekankan perlunya kerjasama antara kedua negara dalam “OPEC +” untuk mengembalikan stabilitas harga minyak, sekaligus mengekspresikan kesiapan Tehran bertukar pengalaman dengan Caracas dalam upaya memerangi virus Corona.

Rouhani percaya, bahwa mengembangkan kerjasama dan hubungan kedua negara akan melayani kepentingan Iran dan Venezuela.

Menteri Perminyakan Iran mengatakan pada hari Minggu 12 April bahwa “Iran, Venezuela dan Libya dikecualikan dari keputusan OPEC+.” Hal itu ia tegaskan di sela-sela pernyataannya tentang rincian penjanjian baru OPEC+.

Pada hari Minggu 12 April, negara-negara OPEC+ sepakat untuk mengurangi produksi minyak sebesar 9,7 juta barel perhari selama bulan Mei dan Juni mendatang. Sementara Menteri Perminyakan Iran mengindikasikan, bahwa selama enam bulan ke depan, 8 juta barel minyak perhari akan berkurang, yang menunjukkan bahwa sejak awal 2021 hingga April 2022 akan ada pengurangan produksi 6 juta barel perhari.