Tembakan dari Kedubes AS Lukai Warga Sipil, Parlemen Irak Bentuk Tim Investigasi

Share

POROS PERLAWANAN– Mantan legislator Irak Abdulamir al-Ghazali dalam wawancara dengan media-media Irak menyatakan, istrinya terkena tembakan peluru dari arah Kedubes AS saat melakukan salat di rumahnya pada Jumat 26 Juli lalu. Istrinya terluka parah akibat kejadian tersebut.

Dilansir Fars, al-Ghazali dalam wawancara dengan al-Sumariya mengatakan, penyelidikan perdana menunjukkan peluru melewati jendela rumahnya yang menghadap ke Kedubes AS dan mengenai istrinya.

Usai terbetiknya kabar ini, Ketua Komisi Keamanan dan Pertahanan Parlemen Irak Karim Ulyawi al-Muhammadawi mengumumkan pembentukan Komite Gabungan Investigasi terkait kejadian di Zona Hijau Baghdad tersebut.

Anggota Komisi Keamanan Parlemen Irak Ali al-Bandawi mengecam insiden tersebut dan mengatakan,”Kami telah membentuk Komite Koordinasi dengan aparat keamanan untuk menyelidiki agresi Washington terhadap warga sipil Irak.”

Kedubes AS di Baghdad mengakui telah menerima laporan terkait tembakan dari arah gedungnya ke sebuah rumah yang melukai warga sipil.

Jubir Kedubes AS mengeklaim, hasil penyelidikan menunjukkan penembakan itu tidak disengaja dan dilakukan seseorang di dalam komplek Kedubes.

Saat diwawancarai al-Ahed, al-Ghazali mengatakan,”Peluru memecahkan kaca rumah kami dan mengenai perut istri saya. Peluru itu tipe dumdum, yang merupakan peluru terlarang internasional. Klaim Kedubes AS bahwa tembakan itu tidak disengaja adalah dusta dan menggelikan. Setelah dioperasi, istri saya berada di Bagian Perawatan Khusus rumah sakit.”

Menurutnya, keberadaan Kedubes AS di Zona Hijau Baghdad menjadi sumber kekhawatiran bagi gedung-gedung tempat tinggal yang berdekatan dengannya. Ia menyatakan, Kedubes itu bukan sebuah perwakilan diplomatik, tapi berubah menjadi kamp militer.

Kedubes AS di Baghdad memiliki luas 42 hektar dan merupakan Kedubes terbesar di dunia. Luas Kedubes ini bahkan melebihi luas seluruh kota Vatikan. Kedubes di Baghdad juga lebih besar lima kali lipat dibandingkan Kedubes AS terbesar sebelum ini, yang terletak di Ibu Kota Armenia.