Tim Investigasi Rilis Laporan Pertama Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Share

POROS PERLAWANAN– Diberitakan Tasnim, Pusat Komunikasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran telah memublikasikan laporan pertama Tim Investigasi penyebab kecelakaan helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan rombongannya.

Dalam laporan itu disebutkan, Tim Investigasi bertolak dari Teheran pada hari Senin 20 Mei pukul 05.30 dan sampai ke tempat kejadian pada pukul 9 pagi. Berikut adalah isi laporan Tim Investigasi:

“Sejumlah informasi memadai telah dihimpun terkait berbagai bidang spesialisasi, teknis, dan umum yang bisa berperan dalam terjadinya kecelakaan.

“Butuh waktu lebih banyak untuk memberikan pandangan terkait sejumlah tindakan yang masih dikaji. Namun ada beberapa hal yang bisa diumumkan dengan pasti, yaitu sebagai berikut:

“Pertama, helikopter menempuh jalur yang sudah ditentukan sebelumnya dan tidak keluar dari jalur terbang yang sudah ditentukan.

“Kedua, sekitar satu setengah menit sebelum kecelakaan, pilot helikopter yang mengalami kecelakaan menjalin kontak dengan 2 helikopter lain.

“Ketiga, tidak terlihat bekas-bekas peluru atau sejenisnya pada bagian-bagian helikopter yang tersisa.

“Keempat, helikopter terbakar setelah menabrak ketinggian (pegunungan).

“Kelima, dikarenakan rumitnya lokasi, kabut, dan derajat panas yang rendah, operasi pencarian berlangsung hingga malam hari dan sepanjang malam. Pada Senin pukul 5 pagi, titik akurat lokasi kecelakaan ditemukan dengan bantuan drone-drone (Iran). Tim Darat Operasi Pencarian pun segera datang ke tempat tersebut.

“Keenam, dalam komunikasi menara pengawas dengan tim penerbangan, tidak terlihat hal-hal yang mencurigakan.”

Di akhir laporan, Tim Investigasi menyatakan bahwa sejumlah bukti memadai terkait kecelakaan telah dikumpulkan. Butuh waktu lebih lama untuk memeriksa sejumlah komponen dan bukti-bukti lain, yang informasi rincinya akan diumumkan belakangan kepada masyarakat Iran.

Tim Investigasi mengharapkan agar publik mengabaikan pandangan-pandangan amatir yang dilandasi spekulasi tanpa informasi akurat dari lokasi kejadian, atau terpengaruh oleh propaganda media-media asing di dunia maya.