Ungkap Dusta Netanyahu, Sekjen Hizbullah: Israel Cuma Gempur Kebun Pisang!

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato pada Jumat 14 April kemarin, Sekjen Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah menyinggung insiden yang terjadi di selatan Lebanon beberapa waktu lalu, yang disebutnya sebagai peristiwa penting dan besar mengingat kondisi dari 2006 hingga sekarang.

“Saya tidak bicara pekan lalu, sebab masalah ini membutuhkan kajian dan pembicaraan dengan berbagai pihak. Lebih baik bagi Hizbullah untuk mengambil kebijakan tutup mulut sebagai bagian dari strategi manajemen perang. Ini jelas membuat musuh khawatir. Kebijakan tutup mulut mungkin juga membuat cemas kawan-kawan. Namun terkait kecemasan pihak kawan, harus dikatakan bahwa ini adalah bagian dari pengorbanan mereka dalam perang. Musuhlah yang semestinya gemetar dan ketakutan,” tutur Sayyid Nasrallah, Fars melaporkan.

“Musuh yang mengancam Lebanon dan menyerang Suriah harus risau dan ketakutan. Perimbangan prevensi inilah yang membatasi respons Israel dan mengolok-oloknya. Dusta terpenting yang dikatakan Netanyahu adalah klaim bahwa mereka menargetkan infrastruktur Hizbullah dan Hamas. Ini adalah kebohongan nyata. Semua media telah mengambil gambar dari semua tempat yang diserang Israel. Tempat itu hanyalah kawasan terbuka. Musuh Zionis tidak menargetkan satu pun dari infrastruktur Hizbullah, tapi hanya beberapa area kebun pisang!”

“Setiap ancaman dari musuh akan meningkatkan keteguhan kita untuk mempertahankan perimbangan prevensi dan menghadapi agresi mereka terhadap Lebanon. Kita tidak akan ragu-ragu memberikan balasan relevan kepada segala bentuk agresi atau gangguan keamanan Lebanon.”

“Sehubungan dengan Suriah dan kenapa agresi Israel tidak dibalas, ini adalah masalah yang sudah dipertimbangkan masak-masak oleh Kepresidenan Suriah. Ketika Tentara Suriah sedang berada di sebuah garis perang sepanjang ratusan kilometer, mereka tidak diharapkan untuk menciptakan sebuah front lain. Mungkin saja kelompok-kelompok bersenjata akan menyalahgunakan segala bentuk konfrontasi (Suriah) dengan Israel.”

“Sikap Suriah di hadapan agresi Israel bisa saja berubah tiap saat. Hasil dari kalkulasi keliru musuh juga mungkin akan terlihat kapan pun. Apa yang terjadi pekan lalu terkait serangan drone di selatan Suriah adalah tanda adanya perubahan dalam sikap Damaskus.”

Sekjen Hizbullah lalu memperingatkan Israel bahwa tindakan bodohnya di Quds, Tepi Barat, Gaza, Lebanon, atau Suriah bisa menyeret Kawasan ke sebuah perang besar.

“Saya katakan kepada musuh bahwa ini permainan berbahaya. Berhati-hatilah, karena Quds adalah garis merah. Mereka terlalu takut untuk mengusik Iran. Dari Lebanon, yang di tahun 2000 memenangkan perang, kita bersama Imam Khomeini dan Imam Khamenei, juga semua pemimpin Muslim dan Kristen, menegaskan bahwa kami memihak Palestina dan tidak akan meninggalkannya,” tegas Sayyid Nasrallah.