Washington Post Ungkap Detail Terbaru Terkait ‘Teror Pager’ Mossad di Lebanon

Share

POROS PERLAWANAN– Harian Washington Post dalam laporannya memaparkan detail terbaru tentang serangan teror Israel ke Lebanon melalui pager dan alat komunikasi. Harian AS ini mengeklaim, operasi tersebut dirancang oleh Mossad dan pager-pager itu dimontase oleh Tel Aviv.

Diberitakan Mehr, para petinggi Israel, Timteng, dan AS menyatakan bahwa ide operasi teror pager muncul di tahun 2022. Sebagian dari rencana tersebut dieksekui lebih dari setahun sebelum 7 Oktober.

Pada masa itu, belum ada ketegangan seperti sekarang ini di kawasan utara Tanah Pendudukan dan selatan Lebanon. Jual beli serangan antara Hizbullah dan Israel masih terbatas. Namun para petinggi Israel merisaukan kekuatan Hizbullah yang terus meningkat. Mossad sudah sejak lama berusaha menyusup ke Hizbullah. Di saat bersamaan, para pimpinan Hizbullah mengkhawatirkan infiltrasi Israel, termasuk peretasan. Mereka meyakini bahwa penggunaan telepon genggam memperbesar kemungkinan penyadapan dan pelacakan.

Sebab itu, Israel pun menyusun sebuah proyek setan yang bisa disebut dengan “Kuda Troya Komunikasi.” Mossad menggunakan para mata-matanya untuk meyakinkan Hizbullah agar membeli perangkat komunikasi yang cocok untuk para pejuangnya; perangkat-perangkat yang dirancang Mossad dan dimontase di Tel Aviv.

Menurut klaim Washington Post, “seorang wanita” mengusulkan penjualan pager-pager ini kepada Hizbullah. Harian ini sendiri tidak menyebut identitas wanita tersebut. Dia adalah mantan agen penjualan sebuah korporasi Taiwan di Timteng. Dia membuat perusahaannya sendiri dan memiliki lisensi penjualan pager dengan nama dagang Apollo.

Pada tahun 2023, ia mengusulkan pembelian tipe pager yang lebih besar bernama AR924 kepada Hizbullah. Ia menjelaskan kepada Hizbullah bahwa tipe pager yang lebih besar dengan baterai lebih besar lebih baik daripada tipe aslinya.

Sumber-sumber Washington Post mengeklaim,”Bagian-bagian bom disembunyikan dalam pager sedemikian rupa, sehingga praktis tidak bisa diidentifikasi, bahkan meski dipisahkan dari perangkat. Para petinggi Israel yakin bahwa Hizbullah akan memisahkan sebagian dari pager dan bahkan mungkin akan memeriksanya dengan sinar X. Akses Mossad ke pager-pager tersebut juga tidak kasat mata. Sebuah sinyal elektronik dari Mossad bisa meledakkan ribuan pager di saat bersamaan. Namun untuk memastikan kerusakan yang lebih besar, ledakan bisa dimunculkan dengan sebuah metode dua tahap.”

Sebuah sumber mengungkap metode pesan tersandi 2 tahap di pager dibuat untuk menimbulkan kerusakan maksimal. Ia mengatakan,”Untuk membaca pesan, pengguna harus menekan 2 tombol di saat bersamaan. Artinya, pager harus digunakan dengan 2 tangan! Tujuan penyandian pesan itu adalah ledakan tersebut mencederai kedua tangan pengguna, sehingga tak bisa digunakan lagi untuk berperang.”

Pada tanggal 17 September silam, hampir semua pager merk Apollo berdering atau bergetar. Pesan berikut dalam bahasa Arab muncul di layar pager:”Anda menerima pesan tersandi.”