Yaman: Bencana Lingkungan Akibat Kebocoran Kapal Tanker Safer, Tanggung Jawab Penuh AS dan Saudi

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, seorang anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, mengecam Arab Saudi dan sekutu-sekutu regionalnya, yang terlibat dalam kampanye militer kejam terhadap Yaman, sepenuhnya bertanggung jawab atas kebocoran minyak potensial beserta bencana lingkungan yang diakibatkan dari sebuah kapal tanker yang mangkrak di Laut Merah.

“Kami tidak bertanggung jawab atas kebocoran dari kapal tanker Safer yang terombang-ambing di laut”, jaringan televisi berbahasa Arab al-Masirah mengutip perkataan Mohammed Ali al-Houthi pada hari Kamis.

Dia menyerukan tindakan segera atas masalah ini, menyebut Amerika Serikat, Arab Saudi dan sekutu mereka sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi bencana yang ditimbulkan akibat kebocoran ini karena mereka tidak mengizinkan Yaman untuk menjual minyak mentah yang dimuat di kapal tanker itu.

Tanker Safer, yang dimiliki oleh perusahaan minyak Yaman, memungkinkan kapal untuk berlabuh di lepas pantai dan mentransfer minyak yang diekstraksi dan diproses dari instalasi di ladang minyak Ma’rib di Yaman tengah.

Kapal tanker itu memiliki 34 tangki minyak mentah dengan berbagai ukuran dan volume, dengan total kapasitas sekitar tiga juta barel.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya melancarkan perang yang menghancurkan Yaman sejak Maret 2015 untuk mengembalikan mantan Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi ke kekuasaan dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah.

Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang Yaman telah merenggut lebih dari 100.000 jiwa selama lima tahun terakhir.