Yaman Umumkan Serangan ke 3 Kapal yang Berkaitan dengan Israel

Share

POROS PERLAWANAN– Jubir Angkatan Bersenjata Yaman Yahya Saree pada Kamis 13 Juni mengumumkan, negara tersebut dalam 24 jam terakhir telah melancarkan 3 operasi militer terhadap kapal-kapal yang berkaitan dengan Rezim Zionis.

Dikutip al-Alam dari al-Masirah, Militer Yaman dalam operasi pertama menyerang kapal Verbena, sehingga menimbulkan kebakaran dan kerusakan parah di kapal itu.

Dalam operasi-operasi berikutnya, Militer Yaman menargetkan kapal Seaguardian dan Athina di Laut Merah.

Menurut Saree, 2 operasi terakhir menggunakan rudal balistik dan drone serta mengenai sasaran dengan tepat.

Pada Kamis kemarin, AS dalam laporannya mengeklaim bahwa sejak dimulainya perang Gaza, serangan Ansharullah di Laut Merah telah berdampak atas 65 negara.

Badan Intelijen Pertahanan AS menyatakan dalam laporannya, sejak 19 November lalu Ansharullah melancarkan puluhan serangan ke kapal-kapal Angkatan Laut AS, Koalisi, dan kapal-kapal dagang di Laut Merah serta Teluk Aden.

Dalam laporan itu disebutkan:”Houthi melakukan puluhan serangan ke kapal-kapal dagang. Mereka tidak memedulikan permintaan PBB dan lembaga-lembaga internasional lain yang menginginkan agar operasi maritim kelompok ini dihentikan.”

“Sejak Desember 2023 hingga sekarang, transportasi kontainer di Laut Merah telah menurun hingga 90 persen. Sedikitnya 65 negara terdampak oleh serangan-serangan tersebut. Selain itu, sedikitnya 29 perusahaan pelayaran dan energi telah mengubah rute mereka akibat operasi-operasi ini.”

“Rute-rute alternatif pelayaran di sekitar Afrika menambahkan sekitar 11 ribu mil laut hingga 2 pekan waktu transportasi, serta kurang lebih 1 juta Dolar ongkos bahan bakar untuk setiap perjalanan.”

Dalam rangka pembelaan untuk Palestina dan Gaza, selama beberapa bulan terakhir Yaman menargetkan kapal Israel atau kapal yang memuat barang untuk Rezim Zionis di laut Merah, Samudera Hindia, dan Selat Bab al-Mandeb.

Sanaa menegaskan, operasi maritim ini terus berlanjut selama agresi Israel ke Gaza belum dihentikan dan blokade atasnya belum dicabut.