Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

AS Sengaja Manfaatkan Situasi Gencatan Senjata untuk Bangun Pangkalan Militernya di Yaman Selatan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pemimpin Gerakan Perlawanan Ansharullah Yaman, Abdul-Malik al-Houthi mengatakan bahwa Amerika Serikat, dengan bantuan kelompok militan Takfiri sekutunya, sedang membangun beberapa pangkalan militer di provinsi Hadhramaut dan al-Mahrah serta di pantai Laut Merah.

Berbicara kepada delegasi pemimpin-pemimpin suku dari provinsi Yaman barat Ibb pada Kamis malam, Abdul-Malik al-Houthi mengatakan bahwa Washington sedang mendirikan instalasi militer di Yaman timur dan di kota pantai selatan Aden.

Dia menegaskan bahwa bangsa Yaman tidak dapat menerima dikte Washington, memperingatkan bahwa musuh sangat ingin menabur benih perselisihan dan perpecahan di antara orang-orang dengan cara apa pun.

“Kita harus bekerja untuk keamanan dan stabilitas sosial di provinsi Ibb melalui kompromi dan kerja sama diantara otoritas lokal,” kata pemimpin Perlawanan Yaman kepada delegasi.

Dia mengatakan “musuh” telah mulai memobilisasi bala bantuan militer dengan mengambil keuntungan dari gencatan senjata yang ditengahi PBB, yang dengan jelas menunjukkan orientasi mereka menuju tahap perang berikutnya, dan memberikan kesaksian atas kegagalan mereka pada fase sebelumnya.

“Musuh, yang menjadi cukup frustrasi dengan upaya untuk memaksakan dikte mereka melalui Presiden terguling Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi, telah memutuskan untuk mencopotnya dalam masalah yang memalukan,” kata Houthi.

“Mereka mengantarkan sekelompok penjahat, pengkhianat, dan pencuri ke kekuasaan, dan menyatakan mereka sebagai pemimpin bangsa Yaman. Mereka sebenarnya adalah pilihan orang luar, bukan orang Yaman.”

Pemimpin Gerakan Ansharullah lebih lanjut menegaskan bahwa bangsa Yaman tidak akan pernah menerima berada di bawah bayang-bayang yang tidak menyenangkan dari Amerika Serikat.

“Pengkhianat dan tentara bayaranlah yang ingin membuktikan perbudakan mereka kepada petugas Saudi atau Emirat,” katanya, menyerukan diakhirinya segera dominasi asing di negara Arab.

Dalam sambutan lain, Houthi menunjuk pada perjanjian normalisasi kontroversial antara rezim Israel dan beberapa negara Arab, menggambarkan proses tersebut sebagai pembukaan bagi rezim Tel Aviv untuk melenturkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.

“Pihak-pihak yang menunjukkan permusuhan dan agresi militer terhadap bangsa kita adalah pihak-pihak yang mendorong normalisasi hubungan dengan musuh Israel. Tujuan utama musuh adalah untuk menghancurkan persatuan dan solidaritas bangsa Yaman, dan dengan mudah mendominasinya,” kata pemimpin Ansharullah itu.

“Rakyat Yaman akan terus menapaki jalan kemerdekaan dan kebebasan, dan akan mencegah orang asing mencampuri urusan dalam negeri mereka.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *