Loading

Ketik untuk mencari

Eropa Rusia

Buruh Italia Protes Pengiriman Senjata ke Ukraina dalam Samaran Bantuan Kemanusiaan

Buruh Italia Protes Pengiriman Senjata ke Ukraina dalam Samaran Bantuan Kemanusiaan

POROS PERLAWANAN – Sejumlah warga Italia, termasuk para buruh, mengadakan demo dalam beberapa hari lalu, sebagai protes atas pengiriman senjata ke Ukraina yang dikesankan sebagai bantuan kemanusiaan.

Dikutip Fars dari Global Times, seorang wakil dari Asosiasi Buruh Italia mengatakan, ”Pengiriman senjata tidak akan menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina, sebab tindakan ini akan menempatkan kita dalam bahaya Perang Dunia III.”

Sekitar 2.000 orang pada akhir pekan lalu menentang pengiriman senjata Italia ke Ukraina dan berdemo di kota Pisa.

Para pekerja di bandara Galileo, Pisa, mengungkapkan bahwa sejumlah peti berisi senjata dan logistik telah dikirim ke Ukraina dengan mengatasnamakan bantuan kemanusiaan. Media-media lokal mengabarkan, para pekerja enggan memasukkan muatan-muatan tersebut ke dalam pesawat.

Perwakilan Asosiasi Buruh Italia, Cinzia della Porta mengatakan, ”Para pekerja bandara menyatakan, barang-barang di dalam pesawat bukan makanan atau pakaian. Yang ada dalam pesawat adalah senjata-senjata. Oleh karena itu, mereka tidak membongkar muatan ke dalam pesawat.”

Salah satu asosiasi buruh terbesar di Italia, yang juga penggagas demo ini, Unione Sindacale di Base (USB) mengumumkan, berdasarkan protokol keamanan, muatan semacam ini tidak bisa dikirim dari bandara sipil, sebab membahayakan bagi para pekerja.”

USB menegaskan bahwa demo dilakukan untuk mendukung perdamaian dan menentang NATO.

“Kami tidak menyetujui pengiriman senjata, sebab kita berada dalam bahaya Perang Dunia III,” tandas USB.

Ketua Duma Rusia, Vyacheslav Volodin juga meminta agar NATO menghentikan pengiriman senjata dan tentara bayaran ke Ukraina.

“Senjata dan logistik Ukraina disediakan oleh negara-negara NATO. Para serdadu bayaran, yang memenuhi berbagai tingkat batalyon-batalyon nasionalis Ukraina, datang dari negara-negara NATO dan berada di bawah kepemimpinannya,” kata Volodin.

“Ketika Joe Biden dan sekutunya di NATO menyerukan perdamaian, mereka harus memulainya dari diri mereka sendiri. Mereka adalah pihak yang bersalah lantaran lamban dalam penumpasan paham Nazi, perlucutan senjata, dan pengamanan negara ini,” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *