Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Cemaskan Masa Depan Suram Rezim Tel Aviv, 33 Persen Kawula Muda Zionis Siap-siap Kabur dari Tanah Pendudukan

POROS PERLAWANAN – Harian Israel Hayom pada Minggu 1 Mei memublikasikan hasil jajak pendapat yang diadakan lembaga Pnima. Dalam jajak pendapat ini, para pemuda Israel ditanya soal pendapat mereka tentang masa depan Rezim Tel Aviv.

Dilansir Fars, Pnima melakukan jajak pendapat ini pada tahun 2021 lalu dalam rangka riset guna menemukan solusi mengatasi perpecahan sosial di tengah masyarakat Zionis.

Dalam laporannya, Pnima mendeskripsikan temuan-temuannya dalam jajak pendapat sebagai “temuan yang mengkhawatirkan”. Menurut Pnima, 33 persen kawula muda Israel berpikir untuk angkat kaki dari Tanah Pendudukan. Sedangkan 44 persen dari mereka juga mencemaskan masa depan suram yang menanti Rezim Zionis.

Faktor-faktor yang melandasi niat mereka berimigrasi adalah hal-hal seperti bertambahnya biaya hidup (40 persen), situasi keamanan yang buruk (22 persen), dan perpecahan sosial (18 persen).

Hingga kini, dengan mempertimbangkan 3 faktor di atas, banyak para pakar dan penulis yang menggulirkan teori “keruntuhan dari dalam” terkait masa depan Israel.

Berkenaan dengan ini, Pusat Riset Demokrasi Israel (IDI), yang merupakan salah satu Badan Jajak Pendapat paling kredibel di Israel, pada akhir 2020 silam merilis laporan tentang fakta-fakta terkait kondisi penduduk Israel. Laporan ini menyebut adanya perpecahan akut antara berbagai kelompok di dalam Rezim Zionis.

Bentrokan-bentrokan keras yang tak pernah terjadi sebelumnya antara warga Palestina di Tanah Pendudukan 1948 dan orang-orang Zionis di tahun lalu, yang berbarengan dengan Perang 11 Hari Gaza, telah mengubah sejumlah kota di Israel menjadi medan perang kota. Hal ini menandakan kegagalan Otoritas Israel selama puluhan tahun dalam menciptakan keselarasan antara penduduk.

Ditutupnya bandara-bandara dan mendaratnya rudal-rudal Palestina di Tel Aviv selama Perang 11 Hari juga menunjukkan secara jelas bahwa Tanah Pendudukan sudah sangat tidak aman bagi orang-orang Zionis.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *