Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas: Operasi ‘Pedang al-Quds’ Bukti Kegagalan Kesepakatan Abad Ini buatan Trump

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kepala Biro politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan Operasi “Pedang Al-Quds”, yang diluncurkan oleh faksi-faksi Poros Perlawanan yang berbasis di Gaza sebagai pembalasan atas tindakan agresi Israel, membawa kegagalan pada apa yang disebut “Kesepakatan Abad Ini” oleh mantan Presiden AS, Donald Trump tentang konflik Israel-Palestina.

Berbicara kepada saluran berita Al Jazeera pada Rabu malam, Haniyeh mengatakan kelompok Poros Perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh Hamas, melakukan operasi untuk mendukung para pengunjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsa dan warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur (al-Quds).

Kampanye tersebut dilakukan untuk pertama kalinya dengan penembakan roket di berbagai wilayah pendudukan, tambahnya.

Tel Aviv melancarkan kampanye pemboman terhadap Gaza pada 10 Mei, setelah pembalasan Palestina terhadap serangan kekerasan terhadap jemaah di Masjid al-Aqsa dan rencana rezim untuk memaksa sejumlah keluarga Palestina keluar dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur (al- Quds).

Tampak terkejut dengan serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Gaza sebagai bagian dari Operasi “Pedang al-Quds”, Israel mengumumkan gencatan senjata sepihak pada 21 Mei, yang diterima oleh gerakan Poros Perlawanan Palestina dengan mediasi Mesir.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 253 warga Palestina meninggal dalam serangan Israel, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dan 1.948 lainnya terluka.

Haniyeh mengatakan Poros Perlawanan Palestina telah memutuskan untuk menargetkan seluruh tanah yang diduduki, tetapi menangguhkan rencananya setelah mediasi Mesir.

“Hamas mengatakan kepada mediator bahwa pihak yang melancarkan agresi harus bertanggung jawab sendiri atas gencatan senjata,” katanya.

“Operasi Pedang Al-Quds meninggalkan skema normalisasi dan Kesepakatan Oslo, memberikan pukulan berat bagi apa yang disebut Kesepakatan Abad Ini, dan membawa masalah Palestina kembali ke garis depan di dalam pertemuan di Dewan Keamanan, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa dan Liga Arab.”

Sebelumnya, berdiri di samping Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Trump meluncurkan “Kesepakatan Abad Ini” yang kontroversial pada 28 Januari 2020.

Proposal itu memberi Israel sebagian besar dari apa yang telah dicari selama beberapa dekade konflik sambil memberikan basa-basi pada kemungkinan diakuinya negara Palestina dengan kedaulatan terbatas.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengecam rencana tersebut sebagai “kesepakatan konspirasi” yang tidak layak untuk dipertimbangkan secara serius.

Di tempat lain dalam pidatonya, pemimpin Hamas mengatakan Poros Perlawanan Palestina memiliki “keunggulan” dalam gencatan senjata Gaza karena memaksa tentara Israel untuk mundur dari rencananya.

“Poros Perlawanan dalam pertempuran ini juga menggagalkan tipu muslihat tentara pendudukan untuk melakukan operasi darat di utara dan timur Gaza,” tambahnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *