Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hari Berdarah di Tepi Barat: Empat Warga Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pasukan Israel membunuh empat warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, dalam konfrontasi terbaru yang menjadikan tahun 2022 sebagai tahun kekerasan paling mematikan di wilayah pendudukan dalam hampir satu dekade.

Korban tewas termasuk dua bersaudara Palestina, yang diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan Palestina sebagai Jawad berusia 22 tahun dan Thafer Abdul Rahman Rimawi, 21. Kementerian menyatakan bahwa kedua bersaudara itu ditembak mati setelah tentara Israel menyerbu desa Kafr Ein, yang terletak di barat laut Ramallah pada Selasa pagi, menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa.

Laporan tersebut menambahkan bahwa Jawad, lulusan baru Administrasi Bisnis dari Universitas Birzeit, ditembak di panggul. Saudaranya Thafer, seorang mahasiswa Teknologi tahun keempat juga di universitas yang sama, ditembak di dada.

Pria Palestina lainnya menjadi korban kekerasan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa. Pasukan Israel menembak mati pria yang diduga menabrak mobil di dekat Ramallah.

Pembunuhan itu terjadi hanya beberapa jam setelah pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina lainnya, bernama Mufeed Mohammad Ikhlil, selama konfrontasi di kota Beit Ummar, yang terletak sebelas kilometer barat laut al-Khalil.

Pria berusia 44 tahun itu ditembak di kepala dan tewas ketika tentara Israel dan pelempar batu Palestina terlibat dalam pertempuran kecil.

Sembilan lainnya juga ditembak oleh peluru tajam. Satu ditembak di dada sementara sisanya tertembak di bagian atas dan bawah tubuh mereka. Mereka dibawa ke rumah sakit terdekat, dan dikatakan dalam kondisi stabil.

Gerakan Perlawanan Hamas Palestina mengecam keras kematian tiga warga Palestina pada Selasa, termasuk dua bersaudara, selama serangan militer Israel di Tepi Barat, menyatakan bahwa kejahatan rezim Tel Aviv akan ditanggapi dengan peningkatan serangan balasan dan tindakan perlawanan.

Jubir Kelompok yang berbasis di Gaza itu, Hazem Qassem mengatakan bahwa rezim pendudukan Israel mati-matian berusaha menghentikan perjuangan sah bangsa Palestina untuk memulihkan hak atas tanah mereka dan menikmati kebebasan melalui pembunuhan dan pembunuhan.

Dia menekankan bahwa darah para martir akan mengobarkan pemberontakan populer bangsa Palestina yang sedang berlangsung melawan pendudukan Israel.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *