Loading

Ketik untuk mencari

Eropa Palestina

Harian Denmark: Eropa Seharusnya Kecam Netanyahu, Bukan Malah Beri Ucapan Selamat

Harian Denmark: Eropa Seharusnya Kecam Netanyahu, Bukan Malah Beri Ucapan Selamat

POROS PERLAWANAN – Harian Denmark, Politiken, dalam tajuk utamanya Rabu 4 Januari kemarin mengecam ucapan selamat Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen kepada PM Israel, Benyamin Netanyahu.

“Presiden Komisi Eropa melalui Twitter secara tidak pantas menyampaikan ucapan selamat kepada Kabinet baru (Tel Aviv). Negara-negara Uni Eropa, termasuk Denmark, seharusnya mengutuk Kabinet baru ini”, tulis Politiken, diberitakan Fars.

Harian Denmark ini lalu menyebut para menteri di Kabinet baru Rezim Zionis sebagai “segerombolan radikal”. Politiken menulis bahwa Menteri Keamanan Domestik Itamar Ben-Gvir adalah pendukung terorisme dan rasisme, sementara Menkeu Bezalel Smotrich dalam statemen-statemennya menyebut-nyebut pelanggaran hukum internasional.

Harian ini menyatakan bahwa apa yang sedang terjadi adalah “sebuah format sayap kanan lebih radikal di Kabinet Israel untuk mengembalikan Netanyahu ke tampuk kekuasaan; Netanyahu yang ia sendiri adalah terdakwa dalam kasus korupsi”.

Politiken lalu menulis bahwa para anggota Kabinet bentukan Netanyahu ini “praktis adalah orang-orang yang tersangka sebagai pendukung terorisme dan berbagai bentuk ekstremisme. Sebab itu, tidak mengherankan jika dalam statemen pemerintahan (yang dirilis Tel Aviv) kita membaca bahwa bangsa Yahudi diyakini sebagai pemilik hak eksklusif dan tak bisa diubah untuk memiliki tanah, termasuk tanah Palestina Pendudukan”.

Di bagian lain laporan ini disebutkan, ”Eropa harus mendesak dan bersikeras agar Israel mematuhi hukum internasional; Israel yang gemar membanggakan diri sebagai ‘satu-satunya pihak demokratis di Timur Tengah.’ Mari kita perjelas bahwa jika Kabinet (Israel) praktis menjalankan program-program radikalnya, kita di Uni Eropa akan memberlakukan sanksi, bukan hanya kepada (permukiman-permukiman di) Tanah Pendudukan, tapi juga atas Israel sendiri.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *