Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Hubungan Hungaria-Uni Eropa Retak Akibat Perselisihan atas Masalah Perang Ukraina dan Sanksi Rusia

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, keretakan melebar antara Hungaria dan negara-negara Eropa lainnya atas perang Ukraina, saat Budapest terus menyerukan untuk segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina, mendesak Kiev untuk memulai pembicaraan damai dengan Moskow.

Pada Selasa, Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto bertemu dengan mitranya dari Prancis, Catherine Colonna di Paris. Usai pertemuan, dia mengatakan bahwa posisi Budapest dalam perang berbeda dengan hampir semua negara Eropa lainnya, termasuk Prancis.

Beberapa anggota UE berharap “bahwa mungkin akan ada situasi perang yang lebih baik dari sudut pandang Ukraina, ketika akan lebih baik untuk melakukan negosiasi. Kami tidak percaya ini, kami pikir penderitaan rakyat harus berakhir sekarang,” kata Szijjarto.

Tidak seperti negara anggota UE lainnya, Hungaria telah berulang kali mendesak Rusia dan Ukraina untuk segera melakukan gencatan senjata dan memulai pembicaraan damai.

“Hungaria, sebagai negara tetangga Ukraina, telah menghadapi semua konsekuensi langsung dari perang pada tahun lalu,” yang meliputi “lebih dari satu juta pengungsi, inflasi yang meroket” dan melonjaknya biaya energi, kata Szijjarto pada Minggu.

Menteri Luar Negeri Hungaria, bagaimanapun, mencatat bahwa perkembangan terakhir dalam konflik menandakan bahwa “perang akan berlarut-larut”, yang merupakan “berita terburuk yang dapat kami terima” dalam situasi saat ini.

Kembali pada 13 Januari, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban memperingatkan bahwa sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas perang di Ukraina adalah kesalahan dan harus diakhiri, dengan alasan bahwa jika sanksi anti-Rusia dicabut, harga energi dan inflasi akan turun setengahnya.

“Pasti Amerika menang perang dan Eropa kalah. Ada perdebatan apakah Rusia menang atau kalah. Kalau kita bicara uang, kita tidak bisa bilang Rusia kalah terlalu banyak,” ujarnya saat itu.

Orban mengatakan bahwa sanksi Barat terhadap Moskow tidak berhasil membuat Rusia tidak stabil dan justru memberikan pukulan besar bagi Eropa sendiri.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *