Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Imam Sunni Maulavi Abdolvahed Rigi, Syahid Penentang Huru-Hara dan Konspirasi Sektarian

Imam Sunni Maulavi Abdolvahe Rigi, Syahid Penentang Huru-Hara dan Konspirasi Sektarian

POROS PERLAWANAN – Imam Sunni salat Jumat kota Khash di Provinsi Sistan va Baluchestan, Maulavi Abdolvahed Rigi tidak memiliki “dosa” kecuali bahwa ia menyeru warga untuk menjaga kedamaian dan memperingatkan mereka untuk tidak terjebak dalam konspirasi yang didalangi kaum munafik (baca: anti-Revolusi). Inilah yang membuat Maulavi dibunuh dengan cara pengecut.

Syahid Maulavi bukan orang munafik, atau perusuh, juga bukan antek Saudi-Israel-AS; antek-antek yang berdusta saat mengaku sebagai pengibar bendera pembelaan terhadap kelompok Sunni di Iran.

Syahid Maulavi adalah salah satu tokoh yang ditemui delegasi utusan Pemimpin Tertinggi Iran saat berkunjung ke Sistan va Baluchestan. Tujuan pertemuan itu adalah mencegah provinsi itu “disandera” oleh kelompok-kelompok teroris melalui aksi huru-hara.

Dalam pertemuan tersebut, Syahid Maulavi memberi tahu delegasi Ayatullah Ali Khamenei bahwa ia mendapat ancaman dari pihak-pihak antipemerintah. Ia menyatakan, semua rencana dan konspirasi kaum munafik serta musuh Iran sudah diketahui semua pihak.

Hanya ada selisih 40 hari dari teror terhadap Syahid Maulavi dan Syahid Sajjad Shahraki, ulama Syiah dan imam masjid Maula Mottaqin di Zahedan. Jelas bahwa pelaku dan tujuan dari 2 aksi teror ini satu. Tujuan dua teror ini adalah mengacaukan keamanan dan kedamaian di Iran, serta menyeretnya menuju kekacauan dan kehancuran demi melapangkan proyek jahat Saudi-Israel-AS di Iran; pihak-pihak yang hanya menganggap serta menghendaki kaum Sunni dan minoritas lain di Iran sebagai sarana untuk menyulut kericuhan di Negeri Mullah.

Dengan meneror seorang ulama Syiah di salah satu titik Sistan va Baluchestan, serta ulama Sunni di titik lain, musuh-musuh Iran berusaha menyalakan api konflik Syiah-Sunni, seperti yang telah ditegaskan Syahid Maulavi.

Jelas bahwa teror-teror semacam ini berangkat dari keputusasaan yang mengincar persatuan bangsa Iran. Hubungan persaudaraan di tengah rakyat Iran tak akan membiarkan konspirasi semacam ini membuahkan hasil.

Hal inilah yang membuat musuh-musuh Iran gelap mata sehingga tidak lagi mengasihani kelompok besar atau kecil. Mereka bersedia melenyapkan semua warga Iran, apa pun agama dan mazhab mereka, demi tujuan-tujuan keji. Namun tentu bangsa Iran terlalu pintar dan waspada untuk terjebak dalam perangkap sektarian ini.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *