Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Eropa

Komisaris Uni Eropa: ’Ada yang Rusak’ dalam Hubungan AS-UE

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, ketegangan meningkat antara para pemimpin Eropa dan Amerika Serikat setelah Presiden Joe Biden “menusuk dari belakang” Prancis dan bergabung dengan kesepakatan kapal selam nuklir bernilai miliaran dolar dengan Australia. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan “ada sesuatu yang rusak” dalam aliansi transatlantik AS-Uni Eropa.

Komisaris Uni Eropa untuk pasar internal, Thierry Breton mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Senin bahwa “ada sesuatu yang rusak antara hubungan kami di Eropa dan AS”.

Dia memperingatkan ada “perasaan yang tumbuh” di Eropa selama beberapa minggu terakhir dan ada “kurangnya kepercayaan dan keyakinan di antara sekutu”.

“Saya di sini lagi untuk memastikan bahwa kami membangun kembali kemitraan ini, bahkan jika di beberapa area kami mungkin perlu menjeda dan mengatur ulang,” tambahnya.

Presiden AS, Joe Biden telah meminta pembicaraan dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam upaya untuk mengurangi ketegangan bersama.

Namun, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Selasa bahwa dia tidak akan berbicara dengan Macron selama sesi PBB minggu ini.

“Itu bukan kesempatan untuk itu saat ini. Saya yakin kesempatan itu akan datang pada waktunya. Tapi sekarang, saya mengerti kekecewaannya,” kata Morrison.

Prancis menuduh Biden menikamnya dari belakang dan bertindak seperti pendahulunya Donald Trump setelah Pemerintahan Biden mengesampingkan Paris dan menandatangani kesepakatan nuklir yang menguntungkan dengan Australia untuk kapal selam.

Pekan lalu, Amerika Serikat, Inggris dan Australia membentuk kemitraan keamanan Indo-Pasifik untuk melindungi apa yang mereka sebut kepentingan bersama dan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir Amerika dan membatalkan kesepakatan kapal selam rancangan Prancis senilai $40 miliar.

Di bawah kemitraan baru, yang dikenal sebagai AUKUS, ketiga negara telah sepakat untuk meningkatkan pengembangan kemampuan bersama dan berbagi teknologi untuk mendorong integrasi yang lebih dalam soal ilmu pengetahuan, teknologi, basis industri dan rantai pasokan yang terkait dengan keamanan dan pertahanan.

“Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan Trump,” kata Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian kepada radio franceinfo. “Saya marah dan tidak senang. Hal seperti ini mestinya tidak dilakukan di antara sekutu.”

Australia telah memilih produsen kapal Prancis Naval Group pada tahun 2016 untuk membangun armada kapal selam baru senilai $40 miliar untuk menggantikan kapal selam Collins yang berusia lebih dari dua puluh tahun.

Sementara itu, China juga bereaksi terhadap apa yang disebut aliansi keamanan baru yang diumumkan oleh Amerika Serikat, Inggris dan Australia yang bertujuan mengatasi masalah keamanan di kawasan Indo-Pasifik, menyerukan ketiga negara untuk melepaskan mentalitas “Perang Dingin” mereka.

Jubir Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu membuat komentar tersebut pada Kamis, menyusul pembentukan pakta keamanan sehari sebelumnya di tengah pengaruh China yang berkembang atas wilayah strategis yang vital.

Negara-negara “tidak boleh membangun blok eksklusif yang menargetkan atau merugikan kepentingan pihak ketiga. Secara khusus, mereka harus melepaskan mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis mereka,” kata Liu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *