Kremlin Sebut Pengerahan Pasukan AS di Rumania Ancaman bagi Rusia
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kremlin menyebut penempatan pasukan AS di Rumania, dekat perbatasan Ukraina, merupakan ancaman bagi Rusia, lebih dari delapan bulan setelah Moskow memulai serangan militer di Ukraina.
Angkatan Darat AS telah mengerahkan Brigade ke-2 dari Divisi Lintas Udara 101 ke Rumania dekat perbatasan Ukraina. Ini adalah pertama kalinya dalam hampir 80 tahun Divisi tersebut, dengan jumlah reguler 4.700 orang, dikerahkan ke Eropa.
Perkembangan ini signifikan karena datang dengan latar belakang pasukan Ukraina yang tengah maju ke Kherson, sebuah wilayah Ukraina yang bergabung dengan Federasi Rusia baru-baru ini. Pasukan Rusia telah membentengi wilayah itu untuk mencegah pasukan Ukraina merebutnya kembali.
Pada Rabu kemarin, Jubir Kremlin, Dmitry Peskov mengutuk pengerahan pasukan AS sebagai ancaman terhadap Rusia.
“Semakin dekat pasukan AS ke perbatasan kami, semakin besar bahaya bagi kami. Tentu saja, semakin baik kami melawan dan akan terus melawan ketika memastikan keamanan kami sendiri,” katanya pada konferensi pers.
Peskov menambahkan bahwa pengerahan pasukan AS seperti itu di dekat perbatasan Rusia, dalam hal apa pun, “tidak mengarah pada peningkatan prediktabilitas dan stabilitas” di wilayah tersebut.
Digambarkan sebagai unit paling elite dan siap tempur di Angkatan Darat AS, unit infanteri ringan -dijuluki “Screaming Eagles”- dapat ditempatkan di zona perang mana pun di seluruh dunia dalam waktu sesingkat mungkin.
Unit elite itu kini hanya berjarak sekitar tiga mil dari perbatasan Rumania dengan Ukraina.
CBS News melaporkan pekan lalu bahwa Divisi Lintas Udara 101 AS siap memasuki wilayah Ukraina jika terjadi eskalasi lebih lanjut antara Rusia dan Ukraina atau serangan terhadap negara anggota NATO.
Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia merupakan empat wilayah Ukraina yang diakui Rusia sebagai negara berdaulat merdeka bulan lalu setelah mengadakan referendum yang melibatkan partisipasi besar-besaran pemilih. Daerah-daerah tersebut bergabung dengan Federasi Rusia setelah referendum.
