Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Kritik Pedas ‘Aib Memalukan dan Tindak Kriminal’ Normalisasi UEA, Legislator Arab Diusir dari Sidang Parlemen Israel

Kritik Pedas 'Aib Memalukan dan Tindak Kriminal' Normalisasi UEA, Legislator Arab Diusir dari Sidang Parlemen Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Ketua Sidang Khusus di Knesset mengusir legislator Arab, Sami Abu Shehadeh dari sidang dalam pembahasan investasi UEA di sektor migas Israel.

Abu Shehadeh dikeluarkan dari sidang lantaran mengkritik pedas perwakilan UEA yang hadir di sidang.

Menurut laporan Russia Today, dalam sidang yang dilangsungkan secara daring itu, Abu Shehadeh mengecam keras wakil UEA, sehingga Ketua Sidang memutus suaranya beberapa kali, sampai akhinya ia mengusir legislator Arab itu dari sidang.

Ditujukan kepada salah satu perwakilan UEA di sidang, Abu Shehadeh berkata, ”Apakah Anda tahu semua peristiwa yang telah terjadi? Ataukah Anda sama sekali tidak paham soal wacana normalisasi hubungan? Jelas bahwa kelak akan muncul masalah-masalah besar.”

“Bahkan jika ada aspek-aspek ekonomi tertentu dalam normalisasi, namun etika memiliki peran lebih penting. Etika akan tetap menjadi sebuah elemen sangat penting,” imbuh Abu Shehadeh.

“Jika kalian, orang-orang UEA, tidak merasa malu, kalian bisa berbuat sesuka hati. Saya hanya ingin menjelaskan kepada kalian bahaya dari kondisi saat ini. Sebelum ini, saya berpikir bahwa UEA adalah bangsa Arab,” sindirnya.

Dengan menggunakan Bahasa Inggris, ia melanjutkan, ”Sesuai hukum internasional, kesepakatan apa pun dengan Rezim Penjajah adalah ilegal. Ini adalah tindak kriminal. Apa yang kalian lakukan adalah kejahatan. Memalukan jika aib ini diutarakan dalam Bahasa Arab.”

Di lain pihak, Ketua Knesset mengabarkan bubarnya Parlemen ke-23 Israel dan bahwa pemilu dini akan segera diadakan.

Berdasarkan UU Israel, pemilu harus dilangsungkan selambat-lambatnya 3 bulan setelah pembubaran Parlemen. Dengan demikian, pemilu dini akan diadakan pada 23 Maret 2021 mendatang. Ini adalah pemilu ke-4 Knesset dalam 2 tahun terakhir.

Sebab utama bubarnya Knesset adalah tiadanya kesepakatan antara Partai Likud yang dipimpin Benyamin Netanyahu dengan Partai Blue and White pimpinan Benny Gantz terkait masalah anggaran.

Gantz kemarin mencuit bahwa Netanyahu menyeret orang Israel menuju pemilu agar ia tidak dibawa ke meja hijau atas dakwaan korupsi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *