Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Kutuk Normalisasi, Warga Bahrain Kembali Turun ke Jalan dengan Slogan ‘Matilah Israel’

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, masyarakat di Bahrain sekali lagi turun ke jalan untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan mengutuk normalisasi hubungan dengan rezim Tel Aviv.

Menurut situs web Khalij al-Jadeed berbahasa Arab pada Sabtu, para pengunjuk rasa meneriakkan “matilah Israel” saat mereka menggelar aksi unjuk rasa di Sitra, yang terletak lima kilometer selatan Ibu Kota Manama, untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap perayaan yang disebut festival Yahudi Hanukkah di negara itu.

Para demonstran mengibarkan bendera Palestina, meneriakkan slogan-slogan pro-Palestina dan membawa spanduk menentang normalisasi hubungan dengan rezim pendudukan.

Para pengunjuk rasa menegaskan kembali bahwa perjuangan Palestina akan tetap menjadi perhatian utama mereka, dan bahwa mereka menolak segala bentuk normalisasi dengan rezim Tel Aviv.

Demonstrasi dibubarkan ketika pasukan rezim Bahrain tiba di lokasi dan tidak mengizinkan demonstrasi berlanjut.

Warga Bahrain telah berulang kali menyatakan penentangan mereka terhadap normalisasi hubungan dengan rezim Israel dengan mengadakan demonstrasi.

Kelompok oposisi utama Bahrain al-Wefaq dan ulama terkemuka Sheikh Isa Qassim juga berulang kali mengutuk langkah normalisasi yang dilakukan oleh dinasti al-Khalifah.

Bahrain dan Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan Israel dalam sebuah acara di Washington pada September 2020.

Sudan dan Maroko mengikuti di akhir tahun yang sama dan menandatangani kesepakatan normalisasi serupa yang ditengahi AS dengan rezim pendudukan.

Langkah tersebut memicu kecaman luas dari Palestina serta negara-negara dan pembela hak asasi manusia di seluruh dunia, terutama di dunia Muslim.

Orang-orang Palestina mengecam kesepakatan itu sebagai “tikaman dari belakang” yang berbahaya dan pengkhianatan atas perjuangan mereka melawan pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah pendudukan.

Warga Palestina hingga saat ini masih memperjuangkan negara merdeka di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza dengan al-Quds Timur sebagai Ibu Kotanya.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *