Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Media-media Zionis: Pawai Bendera Sama Sekali Tak Punya Nilai, Apalagi ‘Kedaulatan’ atas Quds

Media-media Zionis: Pawai Bendera Sama Sekali Tak Punya Nilai, Apalagi ‘Kedaulatan’ atas Quds

POROS PERLAWANAN – Pada Minggu sore 29 Mei kemarin, lebih dari seribu pemukim Zionis yang dikawal Tentara Israel memasuki pelataran Masjid Aqsa. Dengan melakukan ritual Talmud, aksi provokatif, dan penghinaan terhadap kiblat pertama Umat Islam, mereka berusaha mengesankan kepada publik bahwa kedaulatan Quds ada di tangan Rezim Zionis, sehingga mereka bebas melakukan apa pun di sana.

Dilansir Fars, ribuan orang Zionis berkumpul di distrik Bab al-Amud di sektor lama Quds dan mengadakan Pawai Bendera, yang berujung bentrokan dengan warga Palestina.

Times Israel melaporkan, sejumlah pemuda Zionis di sekitar Bab al-Dimashq di sektor lama Quds menyerukan slogan “mampus orang Arab”. Mereka bahkan juga menghina Nabi Muhammad saw.

Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan, serangan Tentara Israel kepada para pemrotes Palestina di Quds dan sekitar Masjid Aqsa melukai sedikitnya 163 orang. Sebagian di antara mereka terluka akibat terkena peluru.

Situs Arab48 menukil analisis media-media Zionis terkait insiden kemarin dan menyatakan, ”Para analis media-media Israel mengatakan, perkembangan kemarin di Quds sama sekali tidak menunjukkan kedaulatan Israel atas Quds. Yang ditunjukkan tidak lain kecuali parade pasukan keamanan bersamaan dengan demo rasis para peserta Pawai Bendera yang provokatif. Longmarch ini hanya bisa terlaksana karena kebaikan Polisi dan aparat keamanan Rezim Zionis. Tanpa adanya dukungan ini, tak satu pun pemukim Zionis yang bernyali untuk berjalan di jalur ini, apalagi sambil membawa bendera Israel.”

Jurnalis Yedioth Ahronoth, Amihai Attali menulis, ”Yerusalem (Quds) pada hakikatnya tidak bersatu. Persatuan relatif dan parsial ini hanya dirayakan oleh mereka yang mengenakan topi rajutan di kepala (para pengikut Zionisme, nasionalis Haredi, dan ekstremis sayap kanan).”

“Pawai Bendera sama sekali tidak punya nilai. Semalam, setelah bendera-bendera dikumpulkan, tak satu pun yang berpikir bisa melakukan pawai serupa sendirian. Kita harus berhenti membohongi diri sendiri. Tak ada kedaulatan atas Quds untuk kita di masa Naftali Bennett. Kedaulatan ini juga tak ada di era Netanyahu, Olmert, dan semua Perdana Menteri terdahulu. Yerusalem tidak pernah bersatu lantaran para pemimpin yang tak berani mengambil keputusan,” tandas Attali.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *