Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Menhan Yaman: Koalisi Saudi Bersiap untuk Periode Agresi Baru

Menhan Yaman: Koalisi Saudi Bersiap untuk Periode Agresi Baru

POROS PERLAWANAN – Fars melaporkan, Menhan Yaman, Muhammad al-Athifi mengumumkan bahwa Koalisi Saudi menyiapkan diri untuk memulai gelombang serangan baru ke Yaman.

Mengutip dari al-Athifi, al-Mayadeen mengabarkan bahwa persiapan militer Koalisi Saudi menunjukkan bahwa gencatan senjata di Yaman hanya dimanfaatkan untuk memulihkan kondisi dan mengambil napas sebelum melanjutkan agresi.

“Tujuan utama Koalisi Agresor dan para pendukungnya adalah memperpanjang durasi agresi. Tujuan lainnya adalah melanjutkan penjarahan aset-aset nasional (Yaman) dan menggunakan pelabuhan serta kepulauan-kepulauan Yaman demi kepentingan mereka,” tegas al-Athifi.

Ia mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman juga siap sepenuhnya untuk melawan para agresor. Tentara Yaman juga memiliki kemampuan lengkap untuk menghadapi segala agresi, serta melakukan serangan preventif di wilayah Koalisi Saudi.

Seolah membenarkan statemen Menhan Yaman, Pemerintahan pro-Koalisi beberapa waktu lalu mengklaim bahwa perang terhadap Ansharullah adalah “perang menentukan dan eksistensional”. Mereka menyatakan, para antek Riyadh dan Abu Dhabi tak punya pilihan selain mengalahkan Ansharullah.

Pemerintahan pro-Koalisi Saudi menegaskan bahwa dukungan terhadap perang atas Ansharullah memuncaki daftar prioritas mereka. Mereka juga mengklaim, serangan Ansharullah ke wilayah Saudi menunjukkan bahwa kelompok ini menggunakan kesempatan damai untuk menyerang negara tetangga.

Akhir Oktober lalu, al-Athifi memperingatkan Koalisi Saudi agar segera menghentikan perang sia-sia mereka atas Yaman.

Al-Athifi menegaskan bahwa sumber-sumber minyak adalah milik Yaman. Hanya Republik Yaman yang bermarkas di Sanaa yang berkedaulatan atas sumber-sumber minyak tersebut.

Menurutnya, model gencatan senjata yang diinginkan Koalisi Saudi adalah yang membuat mereka bisa menjarah kekayaan Yaman dan menghentikan kemenangan-kemenangan bangsa serta Angkatan Bersenjata negara ini.

“Kami katakan kepada negara-negara agresor bahwa mereka hanya punya 2 opsi: gencatan senjata dan membayar gaji (para pegawai) atau rudal dan drone,” kata al-Athifi.

“Di masa gencatan senjata, negara-negara agresor membeli sistem pertahanan udara. Namun sistem-sistem ini tidak bisa melindungi mereka dari serangan Angkatan Bersenjata Yaman. Sebab itu, jika mereka tidak berkomitmen dengan syarat-syarat perpanjangan gencatan senjata, mereka akan menanggung pukulan-pukulan menyakitkan,” imbuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *