Militer AS Pasang Sistem Rudal Patriot di Slovakia untuk Dukung Ukraina Hadapi Rusia
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Amerika Serikat tengah bersiap untuk memasang rudal permukaan-ke-udara Patriot di Slovakia, salah satu negara anggota NATO, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia mengenai masalah keamanan di Eropa Timur.
Jubir Pentagon, John Kirby mengumumkan pada Jumat bahwa Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin telah berbicara dengan rekannya dari Slovakia Jaroslav Nad tentang pemasangan sistem pertahanan udara Patriot di negaranya minggu depan.
Dalam percakapan itu, “Kedua pemimpin membahas peran penting yang akan dimainkan sistem pertahanan dalam mendukung Ukraina dan menyelamatkan nyawa di negara itu,” kata Kirby.
Nad berterima kasih kepada Austin karena memerintahkan “reposisi sistem Patriot AS ke Slovakia untuk membantu memastikan pencegahan dan pertahanan wilayah NATO”.
Kirby menyatakan, “Penyebaran kemampuan Patriot ke Slovakia ini sangat selaras dengan upaya kami sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan NATO,” menambahkan bahwa, sistem rudal Patriot AS juga “melengkapi kelompok tempur multinasional NATO di Slovakia timur, yang mencakup elemen pertahanan udara dari Jerman dan Belanda”.
Sebelum pengumuman Pentagon, Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger telah mengungkapkan bahwa negaranya akan mentransfer sistem pertahanan udara S-300 ke negara tetangga Ukraina untuk melawan pasukan Rusia yang beroperasi di negara itu.
Slovakia sebelumnya mengatakan bahwa Ukraina telah meminta transfer sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh buatan Rusia ke negara itu.
Langkah itu dilakukan di tengah operasi militer khusus Rusia untuk mendemiliterisasi wilayah Donbass di Ukraina timur, yang sebagian besar dihuni oleh etnis Rusia.
AS dan sekutu Eropanya menjuluki operasi militer itu sebagai skema “perampasan tanah” yang diluncurkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Moskow, bagaimanapun, telah bersikeras bahwa pihaknya akan mengakhiri operasi jika Kiev memenuhi tuntutan Rusia, termasuk meninggalkan tawaran ambisius untuk keanggotaan dalam aliansi militer NATO.
