Moskow dan Beijing Anggap Tuduhan AS ke WHO Hanya Dalih Washington Lari dari Tanggung Jawab Atasi Corona
POROS PERLAWANAN – Kementerian Luar Negeri Rusia pada Minggu 12 April menyerukan, agar tidak ada pihak yang mempolitisasi krisis virus Corona. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa krisis Corona mewakili tantangan global untuk seluruh komunitas Internasional.
Kemenlu Rusia menganggap, bahwa tuduhan Washington baru-baru ini terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah upaya menghindari tanggung jawab atas situasi pecahnya epidemi Corona di Amerika Serikat.
Juru Bicara Kemenlu China Zhao Lijian, juga menanggapi ancaman Trump, dengan mengatakan, “Segala kemungkinan penangguhan kontribusi AS terhadap anggaran WHO akan berdampak buruk dalam memerangi virus yang baru muncul.”
Lijian mencatat, bahwa “sejak wabah virus Corona, Organisasi Kesehatan Dunia telah memainkan peran penting dalam mempromosikan kerjasama Internasional untuk memerangi penyebaran epidemi, juga memeroleh penghargaan dari seluruh komunitas Internasional.”
Menteri China itu mengatakan, bahwa “negaranya akan terus mendukung kerja WHO dalam mengoordinasikan kerjasama Internasional untuk memerangi penyebaran epidemi.”
Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan agar tak ada yang mempolitisasi masalah penyebaran virus Corona. Hal itu disampaikan menanggapi serangan Presiden AS, Donald Trump terhadap organisasi itu.
Dengan tegas Dirjen WHO mengatakan, “Berhentilah mempolitisasi virus! Sebab persatuan negara Anda sangat penting untuk mengatasi virus berbahaya ini.”
“Ketika ada keretakan pada tingkat nasional, antar partai paolitik, kelompok agama, atau kelompok apapun, maka virus akan mengeksploitasi keretakan ini dan mengalahkan kita,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden AS telah mengancam akan menunda pembayaran kontribusi keuangan Amerika kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“AS akan menangguhkan pendanaannya untuk WHO, disebabkan kegagalannya memadamkan dampak virus Corona,” ungkap Trump saat itu.
Trump menuding WHO “sangat condong” kepada China. Ia mengatakan, “Kita harus meninjau kembali hubungan kita dengan WHO, sebab organisasi itu telah mengambil langkah yang salah dan seharusnya mengumumkan epidemi lebih awal.”
