Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Pejabat Tinggi Tel Aviv Kunjungi Riyadh, Normalisasi Hubungan Saudi-Israel Semakin Dekat

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, seorang pejabat tinggi Israel dilaporkan mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan seorang pejabat senior Saudi minggu ini, memicu spekulasi bahwa kedua belah pihak dapat mengambil langkah timbal balik menuju “normalisasi” hubungan mereka.

Laporan media Israel pada Jumat mengatakan bahwa pejabat tersebut melakukan perjalanan ke Ibu Kota Saudi dan bertemu di dalam Istana Kerajaan dengan seorang pejabat senior Saudi.

Channel 12 menafsirkan kunjungan itu sebagai tanda bahwa hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv sedang “memanas”.

Menurut saluran tersebut, kunjungan itu antara lain dimaksudkan untuk mengoordinasikan kerja sama keamanan antara kedua belah pihak.

Komentator militer Channel 12, Nir Dvori mengatakan bahwa kunjungan itu terkait dengan kepentingan bersama kedua belah pihak dalam meningkatkan hubungan mereka.

“Kata terakhir mungkin tidak dikatakan di sini karena ada upaya untuk menciptakan lebih banyak ikatan, dan mungkin membuat hal-hal menjadi publik; kita harus menunggu dan melihat,” katanya.

Pada 2020, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Riyadh dan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman.

Pada tahun yang sama, Washington menengahi “normalisasi” hubungan antara rezim Israel dan beberapa negara Arab termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain, sekutu utama Arab Saudi di wilayah tersebut.

Menurut pengamat, kunjungan pejabat Israel baru-baru ini juga berkaitan dengan perjalanan Presiden AS, Joe Biden yang akan datang ke wilayah Palestina yang diduduki, serta Arab Saudi, di mana Biden dan Pangeran Saudi akan bertemu untuk pertama kalinya.

Sementara itu, Penasihat Perdana Menteri Israel Naftali Bennet, Eyal Hulata diperkirakan akan melakukan perjalanan ke AS minggu depan, situs berita Axios melaporkan pada Jumat.

Awal pekan ini, Axios mengatakan bahwa dua pejabat senior AS mengunjungi Riyadh ketika Pemerintahan Biden diam-diam menengahi kesepakatan Laut Merah antara Arab Saudi, Israel, dan Mesir, yang juga dapat membuka jalan bagi normalisasi hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv.

Pembicaraan itu melibatkan penyelesaian transfer dua pulau strategis—Tiran dan Sanafir—di Laut Merah dari kedaulatan Mesir ke Saudi “dengan persetujuan Israel”, Axios melaporkan tanpa merinci peran Israel dalam negosiasi.

Axios menyebut Hulata sebagai titik kontak Israel saat Gedung Putih menengahi di antara ketiga pihak.

“Jika berhasil, itu bisa menjadi langkah pertama menuju normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel,” klaim laporan itu. “Jika kesepakatan tercapai, itu akan menjadi pencapaian kebijakan luar negeri yang signifikan bagi Pemerintahan Biden di Timur Tengah.”

Dua pulau Laut Merah yang ditampilkan dalam perjanjian Israel-Mesir yang ditandatangani pada 1979, dilaporkan menjanjikan perjalanan yang aman bagi kapal-kapal sipil dan militer Israel melalui jalur air sempit Selat Tiran.

Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan ditanya tentang laporan tersebut pada Selasa selama panel Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Tanpa menyangkalnya, diplomat tinggi Saudi itu mengatakan bahwa lebih banyak langkah perlu diambil untuk menemukan solusi atas konflik Israel-Palestina.

“Kami selalu melihat normalisasi sebagai hasil akhir dari sebuah jalan. Normalisasi antara (Negara-negara) Kawasan dan Israel akan membawa manfaat, tetapi kami tidak akan dapat memetik manfaat itu kecuali kami mampu mengatasi masalah Palestina,” katanya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *