Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Peringatan Keras Tentara Yaman: Perang Mendatang akan Jadi Tempat Pembantaian Agresor

POROS PERLAWANAN – Stasiun televisi al-Masirah melaporkan bahwa Menhan Yaman, Muhammad Nasir al-Athifi dan Kepala Staf Umum Tentara Yaman, Muhammad Abdulkarim al-Ghamari mengumumkan: jika Koalisi Agresor tidak memanfaatkan kesempatan untuk berdamai, perang mendatang akan menjadi tempat pembantaian bagi mereka.

“Jika musuh tidak menemukan solusi untuk keluar dari krisis kemanusiaan, seperti membayar gaji para pegawai, mengakhiri blokade, dan menghentikan perang sia-sia yang didukung AS di Yaman, perang mendatang akan menjadi tungku yang membakar para agresor,” demikian disebutkan dalam statemen kedua pejabat Yaman ini, diberitakan al-Alam.

Dua panglima tinggi Yaman ini mengingatkan negara-negara agresor untuk memilih antara jalan keselamatan, atau jalan yang akan meniscayakan kebinasaan dan kekalahan bagi mereka.

“Segala bentuk upaya musuh untuk mengesankan bahwa perairan regional dan internasional tidak aman, dengan tujuan mencari-cari alasan demi menduduki tanah dan kepulauan Yaman serta membuka jalan bagi Rezim Zionis ke pulau-pulau dan pesisir kami, pasti akan gagal,” tegas al-Athifi dan al-Ghamari.

Mereka juga menyatakan bahwa Tentara dan Komite Rakyat Yaman siap sepenuhnya untuk melindungi perbatasan, sumber alam, dan perairan Yaman, serta menjaga keamanan perdagangan dan pelayaran di perairan internasional.

Dalam statemen ini kembali ditegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman siap sepenuhnya untuk melaksanakan misi-misi yang diserahkan kepada mereka demi mempersembahkan kemenangan untuk rakyat Yaman.

Akhir pekan lalu, anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad al-Houthi memperingatkan adanya upaya UEA mencaplok Provinsi Hadhramaut di timur Yaman.

Hal ini disampaikan al-Houthi saat menanggapi kabar bahwa UEA telah menanam investasi dalam pembangunan bendungan di Yaman.

“Yang kami harapkan dari saudara-saudara kami di Hadhramaut adalah mereka tetap waspada dan menghindari ketergelinciran terkait proyek-proyek imperialis, yang ingin menjadikan mereka sebagai bahan bakar untuk konspirasi-konspirasi destruktif (Koalisi Saudi),” tandas al-Houthi.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *