Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Permainan Kambing Hitam ala AS: Salahkan Rusia atas Kekacauan Ekonomi dalam Negerinya

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo bersikeras menyalahkan Presiden Rusia, Vladimir Putin atas meningkatnya kesengsaraan ekonomi di negaranya, menggemakan retorika yang didorong oleh presidennya sendiri.

Raimondo pada Minggu mengaitkan operasi militer Rusia di Ukraina timur dan perkembangan “tak terduga” lainnya dengan melonjaknya inflasi di Amerika Serikat, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam empat dekade.

“Saya tidak berpikir ada yang memprediksi perang (Presiden Rusia Vladimir) Putin di Ukraina atau berbagai hal lain yang terjadi yang tidak terduga,” kata pejabat itu.

“Perlu dicatat bahwa harga gas naik $ 1,40 per galon sejak Putin memindahkan pasukan ke Ukraina,” tambahnya, memancarkan keyakinan bahwa mereka akan “mengendalikan inflasi”.

Pernyataan Raimondo dilihat sebagai bagian dari upaya bersama oleh Pemerintahan Biden untuk mengalihkan kesalahan atas masalah ekonomi negara dari presiden AS yang telah menolak saran ahli tentang melonjaknya inflasi yang mengancam akan memberikan pukulan berat bagi ekonomi negara itu.

Pada kunjungannya baru-baru ini ke Illinois, Biden mengecam Putin, menyalahkannya karena mengacaukan pasokan makanan global dan mendorong biaya bahan makanan di rumah.

“Saat ini, Amerika sedang berperang di dua front,” kata Biden. “Di dalam negeri, ini adalah inflasi dan kenaikan harga. Di luar negeri, ini membantu Ukraina mempertahankan demokrasi mereka dan memberi makan mereka yang kelaparan di seluruh dunia karena adanya kekejaman Rusia.”

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, telah mengakui bahwa salah perhitungan Pemerintahan Biden tentang perkembangan pada 2021 harus disalahkan atas krisis ekonomi saat ini di Amerika Serikat.

Yellen pada Minggu kemarin mengakui bahwa dia telah membuat kesalahan ketika dia memperkirakan bahwa inflasi yang tinggi hanya menimbulkan “risiko kecil” bagi perekonomian negara.

Sementara itu, ketika Demokrat mendekati pemilihan paruh waktu November, Biden dan para pembantunya telah melakukan upaya bersama untuk memproyeksikan kebijakan ekonomi Pemerintah sebagai sukses.

Kenyataannya, bagaimanapun, mencemooh klaim tersebut, dengan harga gas menyentuh rekor tertinggi $ 4,84 per galon, menurut American Automobile Association (AAA), biaya bahan makanan dan layanan juga terus melambung, para orang tua baru berebut untuk menemukan susu formula, yang kesemuanya menandakan kegagalan kebijakan ekonomi Pemerintahan Biden.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *