PM Pakistan: Opini Umum Dunia Berubah Kecam Kejahatan Zionis, Memihak Palestina
POROS PERLAWANAN – PM Pakistan, Imran Khan mengatakan perubahan pandangan dan opini umum di dunia telah memaksa Israel untuk memberikan hak setara kepada rakyat tertindas Palestina.
Dilansir Fars, hal ini dinyatakan Khan dalam sebuah pesan video untuk menyatakan solidaritas kepada bangsa Palestina di hadapan agresi Israel. Ia berkata, ”Media sosial memiliki peran yang layak diapresiasi dalam mengubah bentuk opini umum. Kini suara-suara dari negara-negara Barat yang menyerukan kepentingan Palestina telah terdengar.”
“Opini umum dunia tengah berubah. Ini adalah kali pertama munculnya suara-suara dari Barat (yang memihak Palestina). Harian dan media-media Barat mengecam kejahatan Rezim Zionis. Sebagian politisi juga menentang aksi kriminal Israel. Dahulu, saya tidak menyangka bahwa hal seperti ini akan terjadi di AS dan Barat,” tandasnya.
“Sebab utama perubahan opini umum di dunia adalah peran media dan jejaring sosial, sebab yang dipublikasikan oleh media-media mainstream di negara-negara ini adalah kabar-kabar yang sudah disensor,” pungkas Khan.
Di lain pihak, kritik dari berbagai pihak mendera Benyamin Netanyahu menyusul kekalahan Israel dalam pertempuran melawan para pejuang Palestina. Mengutip dari Times of Israel, Russia Today mengabarkan bahwa mantan Menteri Perang Israel, Avigdor Lieberman dan pemimpin kelompok radikal Otzma Yehudit, Itmar Ben-Gvir juga mengkritik pedas PM Israel.
Lieberman menyebut gencatan senjata sebagai “kekalahan lain bagi Netanyahu”. Ia berkata, ”Hamas berada dalam situasi yang bisa mengancam Israel, dikarenakan kelonggaran Kabinet terdahulu dengan kelompok ini. Gencatan senjata bisa memperkuat (ancaman) ini.”
Ben-Gvir mengatakan, ”Setelah gencatan senjata, Netanyahu tidak bisa didukung lagi. Para penduduk di selatan (Israel) kuat dan punya tekad. Namun sayangnya Kabinet Israel tidak demikian. Saya malu terhadap Kabinet Israel. Saya percaya bahwa gencatan senjata ibarat meludah ke wajah para penduduk di selatan.”
