Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Presiden Assad Serukan Pentingnya Dialog ‘Terbuka dan Transparan’ Antarnegara Arab untuk Atasi Konflik

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Presiden Suriah, Bashar al-Assad menggarisbawahi perlunya dialog terbuka dan transparan di antara negara-negara Arab untuk mengatasi konflik yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah, dan menanggapi tantangan yang dihadapi negara mereka.

Assad membuat pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Oman, Sayyid Badr al-Busaidi yang sedang berkunjung ke Ibu Kota Damaskus pada Rabu.

Presiden Suriah juga memuji kebijakan luar negeri Oman yang seimbang dan berprinsip, serta kejelasan dan transparansi mengenai perkembangan regional dan internasional, menyatakan bahwa hubungan antara Damaskus dan Muscat tumbuh di berbagai bidang.

Kedua belah pihak juga bertukar pandangan tentang perkembangan regional dan internasional terkini.

Busaidi, pada bagiannya, menekankan bahwa Suriah memainkan peran penting di wilayah tersebut dan bahwa Oman ingin melanjutkan konsultasi dan koordinasi yang erat dengan Damaskus.

Dia mencatat bahwa Muscat sangat mementingkan perluasan hubungan bilateral dengan Damaskus dengan cara yang akan melayani kepentingan bersama kedua negara.

Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, Faisal Mekdad memuji hubungan diplomatik negaranya dengan Oman, mengatakan bahwa Kerajaan Teluk Persia itu telah mendukung Pemerintah Damaskus dalam perang melawan terorisme sejak krisis Suriah pecah lebih dari satu dekade lalu.

Dia menggarisbawahi bahwa Oman telah mendukung Suriah dalam perang melawan kelompok teroris Takfiri yang disponsori asing, dan bekerja menuju pembentukan konsensus yang akan mengembalikan posisinya di dunia Arab serta membuka potensinya.

Oman adalah salah satu dari sedikit negara Arab yang mempertahankan hubungan diplomatik dengan Damaskus setelah pecahnya konflik Suriah pada Maret 2011, meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat dan sekutu Teluk Persia lainnya.

Negara itu juga merupakan negara Teluk Persia pertama yang mengembalikan utusannya ke Suriah pada November 2020.

Mendiang Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Muallem menerima kredensial Duta Besar Oman, Turki bin Mahmood al-Busaidy, yang ditunjuk untuk jabatan tersebut melalui dekrit Kerajaan pada bulan Maret tahun tersebut.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *