Provokasi Israel Picu Bentrokan Kembali Terjadi di Sheikh Jarrah
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pasukan Israel dan pemuda Palestina terlibat dalam bentrokan terbaru di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem. Dimulainya kembali provokasi Israel yang gencar di sana dan di tempat lain di seluruh wilayah Palestina ditengarai menjadi penyebab terjadinya kerusuhan.
Konfrontasi dimulai pada Sabtu antara pemukim ilegal Israel dan penduduk Sheikh Jarrah setelah Israel menyerang rumah-rumah di sana, media Palestina melaporkan.
Rekaman yang direkam selama huru-hara, menunjukkan para pemukim melemparkan kursi ke arah warga Palestina.
Perkelahian berlanjut hingga Minggu, ketika bala bantuan Israel dipanggil ke lingkungan itu, tulis surat kabar Israel The Jerusalem Post.
Outlet media mengatakan sejumlah pemuda Palestina terluka dalam bentrokan Minggu, tanpa memberikan angka pasti.
Juga sebelumnya, setidaknya 54 pemukim menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Kota Tua al-Quds, situs web New Arab yang berbasis di London melaporkan.
Para pemukim, yang menikmati perlindungan total pasukan Israel, mulai mengambil bagian dalam “tur provokatif” di kompleks al-Aqsa setelah serangan itu, tambahnya.
Selama seminggu terakhir, militer Israel juga telah melancarkan serangan udara terhadap daerah kantong Palestina yang diblokade di Jalur Gaza, setidaknya dua kali melanggar gencatan senjata yang mengakhiri perang rezim di wilayah itu bulan lalu.
Pada Mei, lingkungan al-Quds menjadi titik fokus ketegangan setelah rezim Zionis memberikan perintah pengusiran kepada warga Palestina di sana. Bentrokan pun terjadi antara warga Palestina dan Pemukim ilegal serta pasukan Israel yang mengakibatkan puluhan orang Palestina tewas.
Rezim kemudian melancarkan perang terhadap Gaza yang bangkit dan melawan sebagai bentuk protes terhadap hasutan Israel di al-Quds, menewaskan ratusan warga Palestina lainnya.
Gerakan Poros Perlawanan yang berbasis di Gaza telah dengan tegas memperingatkan Tel Aviv agar tidak mencoba-coba memulai putaran kekerasan lain di seluruh tanah Palestina.
Kelompok-kelompok tersebut menembakkan lebih dari 4.000 roket ke wilayah pendudukan selama perang, memaksa rezim untuk mati-matian menuntut gencatan senjata.
