Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat

Putin: ‘Eksperimen Demokrasi’ AS di Afghanistan Tak Hasilkan Apa pun Selain Kekacauan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan “eksperimen” AS dengan mendirikan apa yang disebut “demokrasi” di Afghanistan tidak menghasilkan apa-apa selain kekacauan, dan sekarang dunia harus “membersihkan kekacauan”.

Dia membuat pernyataan tersebut pada Kamis selama upacara pembukaan KTT Brasil-Rusia-India-China-Afrika Selatan (BRICS) ke-13 yang diselenggarakan secara virtual oleh India.

Situasi kacau saat ini di Afghanistan, katanya, berasal langsung dari “upaya tidak bertanggung jawab untuk memaksakan nilai-nilai asing dari luar dan niat untuk membangun apa yang disebut demokrasi”.

“Ini dilakukan tanpa memperhitungkan baik sejarah maupun tradisi yang diikuti oleh orang-orang Afghanistan,” katanya.

Sementara, “Kita harus secara ketat mematuhi prinsip-prinsip dasar hukum internasional yang diabadikan dalam Piagam PBB, termasuk tidak campur tangan dalam urusan internal dan menghormati kedaulatan.”

Perlu juga dicatat bahwa, tambahnya, perkembangan progresif hubungan internasional hanya dimungkinkan melalui jaminan koeksistensi negara-negara dengan sistem politik dan sosial yang berbeda—sesuatu yang juga gagal diamati oleh Washington mengenai Afghanistan.

Masih mengacu pada Amerika Serikat dan aliansi militer Barat NATO, Kepala Negara Rusia itu lebih lanjut mengutuk Washington karena meninggalkan Afghanistan setelah membuat kekacauan.

“Penulis eksperimen ini [sekarang] telah mundur,” meninggalkan “orang-orang dengan rencana mereka sendiri,” katanya, menunjuk pada penarikan cepat Washington dari negara Asia Tengah yang diumumkan pada April.

“Masih belum jelas bagaimana ini akan memengaruhi keamanan regional dan global.”

Presiden Rusia, sementara itu, mendesak masyarakat internasional untuk mengizinkan warga Afghanistan menggunakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan memutuskan struktur pemerintahan yang mereka pilih untuk memimpin urusan negara.

“Warga Afghanistan telah berjuang selama beberapa dekade dan layak untuk menggunakan hak untuk menentukan [seperti apa] negara mereka nantinya,” katanya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *