Loading

Ketik untuk mencari

Asia Barat Palestina Suriah

Rekonsiliasi dengan Suriah, Hamas Tak Butuh Konsultasi dengan Qatar dan Turki

 

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Staf Hubungan Arab-Islam Hamas, Khalil al-Hayyah mengatakan bahwa kelompoknya telah memutuskan untuk kembali ke Damaskus dan tidak segan-segan membeberkannya. Ia menambahkan, koordinasi keamanan dan politik antara pasukan-pasukan Poros Perlawanan akan memperkuat perjuangan melawan Rezim Zionis.

Dalam wawancara dengan al-Ahed, al-Hayyah menjelaskan bahwa pembukaan kembali kantor Hamas di Damaskus berjalan dengan serius dan perlahan. Untuk itu, sejumlah pertemuan akan dilangsungkan di masa mendatang.

Keputusan untuk kembali ke Suriah, ungkap al-Hayyah, diambil berdasarkan keyakinan faksi-faksi Perlawanan terhadap jalan yang mereka tempuh, juga keyakinan kepada prinsip norma Palestina yang tak tergoyahkan.

Ia menyinggung pertemuan para wakil Hamas dengan Presiden Suriah, Bashar Assad dan berkata, ”Presiden Suriah menyambut mereka dengan hangat. Atmosfer yang ada dalam pertemuan itu memberi mereka keyakinan bahwa kondisi akan berjalan dengan baik.”

Saat ditanya apakah Hamas berkonsultasi dengan Qatar dan Turki untuk memulihkan hubungan dengan Suriah, al-Hayyah menjawab bahwa Hamas menentukan keputusan berdasarkan kehendaknya sendiri. Keputusan untuk kembali ke Damaskus diambil oleh para pemimpin Hamas dan kemudian diberitahukan kepada yang lain.

“Tak ada yang perlu dirahasiakan. Ini adalah keputusan yang kami ambil sendiri,” tegasnya.

Di akhir wawancara, al-Hayyah bicara soal pengaruh hubungan Hamas-Damaskus di level koordinasi keamanan-militer dan dampaknya dalam struktur persenjataan faksi-faksi Perlawanan Palestina.

“Langkah ini memberikan banyak motivasi kepada mereka yang meyakini opsi perlawanan. Ini memberi mereka kekuatan dan tekad politik, yang akan tercermin pada (Poros) Perlawanan secara umum, dan Perlawanan Palestina secara khusus. Detail urusan keamanan-militer akan diserahkan kepada para pakar, sebab mereka yang paling mampu mengelola masalah ini,” kata al-Hayyah.

Pertemuan Hamas dengan Assad menyulut amarah Washington. Jubir Kemenlu AS, Ned Price pada Jumat lalu menyatakan, ”Penyambutan Presiden Suriah untuk delegasi Hamas membahayakan kepentingan bangsa Palestina. Juga melemahkan upaya global untuk memerangi terorisme di Kawasan dan di luar itu.”

Menanggapi statemen AS, Hamas menyatakan, ”Washington menghendaki perselisihan ini terus berlanjut. Washington adalah sekutu nyata dalam agresi-agresi terhadap bangsa dan umat kami.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *