Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Rezim Bahrain dan Kisah Nyamuk yang Ingin Eksis

Rezim Bahrain dan Kisah Nyamuk yang Ingin Eksis

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, diceritakan bahwa suatu hari seekor nyamuk hinggap di ekor singa. Si Nyamuk marah karena singa itu cuek dan tidak peduli padanya. Ia pun berusaha menarik perhatian dengan menggigitnya, namun singa itu tetap cuek. Untuk menutupi rasa malunya, ia berkata kepada singa, ”Tetaplah tegak, aku akan terbang.” Singa menukas, ”Aku sama sekali tidak tahu kau di sini.”

Kisah nyamuk ini adalah kisah Rezim Al Khalifa di Bahrain. Demi menutupi karakteristik inferiornya, Rezim Al Khalifa tiap beberapa saat berusaha mengambil keputusan-keputusan yang melampaui batas kemampuannya. Namun tiap kali itu pula Rezim Bahrain hanya mendapatkan skandal dan menjadi sasaran olok-olok.

Salah satu tindakan ala nyamuk yang dilakukan Rezim Al Khalifa adalah keputusannya untuk mengupdate daftar “terorisme di Bahrain”. Rezim Al Khalifa menambahkan sejumlah tokoh, partai, lembaga, dan faksi-faksi di Bahrain atau di luarnya.

Di antara yang ditambahkan Al Khalifa dalam daftar tersebut adalah Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrallah, Syahid Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds IRGC Esmail Qaani, dan pejuang Bahrain Sayyid Murtadha al-Sanadi.

Nama-nama lain yang juga tercantum dalam daftar itu adalah 153 tokoh dari beberapa negara seperti Bahrain, Pakistan, Irak, Iran, Mali, Yaman, Qatar, Turki, Kuwait, Mesir, Saudi, UEA, Libya, Yordania.

Di dalamnya juga termasuk 136 organisasi dan partai, seperti Hizbullah, Aliansi 14 Februari, Brigade al-Asytar, Brigade Perlawanan Rakyat, Hizbullah Bahrain, Brigade Mukhtar, dan Gerakan Orang-orang Merdeka Bahrain.

Organisasi-organisasi ini disandingkan dengan ISIS, al-Qaeda, Jabhat al-Nusra, dan beberapa kelompok teroris lain dari Pakistan.

Jelas bahwa tujuan pertama dan terakhir penyusunan daftar ini adalah serangan terhadap faksi-faksi Poros Perlawanan Islam dan para tokoh yang telah menjatuhkan kecongkakan AS serta Rezim Zionis. Dicantumkannya kelompok-kelompok Takfiri seperti ISIS, al-Qaeda, dan sejenisnya hanyalah merupakan upaya penyesatan opini.

Seperti yang diakui sendiri oleh para petinggi senior AS, seperti Hillary Clinton dan Donald Trump, ISIS dan al-Qaeda adalah buatan Paman Sam. Semua kelomppk Takfiri yang disebut dalam daftar Rezim Bahrain juga diciptakan dan dibina oleh AS, Israel, dan rezim-rezim kolot Kawasan, termasuk Saudi.

Bagaimana bisa Rezim Al Khalifa mencantumkan ISIS dan sejenisnya dalam daftar terorisme, padahal mereka sendiri menggunakan kelompok-kelompok ini untuk mempersekusi mayoritas rakyat Bahrain? AS saat ini juga memanfaatkan kelompok-kelompok ini di Irak, Suriah, dan Afghanistan. Senjata-senjata mereka dipasok oleh Rezim Zionis dan para pasien mereka dirawat di Israel.

Pencantuman nama para pemimpin dan syuhada Poros Perlawanan bersama dengan kelompok Takfiri ciptaan AS dan Saudi adalah upaya untuk menutupi ketergantungan Rezim Al Khalifa terhadap para majikan AS dan Zionisnya. Juga usaha untuk menyembunyikan rasa inferior Rezim Bahrain di hadapan para pahlawan yang telah mempermalukan para majikan Al Khalifa, serta menggilas para teroris ciptaan mereka, baik ISIS atau selainnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *