Loading

Ketik untuk mencari

Afrika

Saat Serikat Buruh Tunisia Tolak Tanahnya Dijadikan ‘Jembatan’ Campur Tangan Asing di Libya, Serangan Rudal Hantam Tripoli

POROS PERLAWANAN – Lima warga sipil terbunuh dan 12 warga lainnya luka-luka, dalam serangan bom yang menargetkan Ibu Kota Libya, Tripoli.

Jubu Bicara Kementerian Kesehatan Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) mengatakan, bahwa area Pasar Selasa, Western Street dan Mansoura menjadi sasaran utama rudal berat.

Ruang operasi Burkan al-Ghadab GNA menuduh pasukan Jenderal Haftar membombardir kawasan ini dengan rudal Grad.

Beberapa hari lalu, Angkatan Bersenjata GNA menguasai titik-titik strategis di Libya, khususnya di Tripoli, yang merupakan titik fokus, baik dalam pertahanan maupun serangan.

Dengan demikian, pasukan GNA telah menyelesaikan kendali mereka atas kawasan proyek al-Hadaba, di samping jalan al-Madabat, sehingga pertempuran akan pindah ke kawasan Khalatat, juga ke tiga kamp strategis: Yarmouk, Hamza dan al-Takbali, yang merupakan kamp transportasi.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian berdiskusi dengan Perdana Menteri Libya Fayez al-Sarraj soal perlunya menghidupkan kembali gencatan senjata di Libya serta menghentikan campur tangan asing. Hal ini diumumkan oleh Kemenlu Prancis.

Di tempat berbeda, Serikat Buruh Tunisia juga menolak campur tangan asing di Libya. Sikap itu dinyatakan oleh Kantor Eksekutif Serikat Buruh Umum Tunisia.

Organisasi buruh itu menganggap, campur tangan asing adalah sebuah penjajahan dan pendudukan secara langsung. Mereka menyerukan solusi krisis Libya melalui dialog yang harus dimulai dengan menghentikan semua bentuk penggunaan senjata.

Serikat Buruh Tunisia juga mengumumkan dukungannya kepada semua kekuatan nasional untuk menghadapi upaya menggunakan tanah Tunisia sebagai jembatan Amerika Serikat dan Turki untuk campur tangan di Libya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *