Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Palestina

Sekjen Hizbullah: Israel Cemas Saksikan Stabilitas dan Perkembangan Signifikan Poros Perlawanan

Sekjen Hizbullah: Israel Cemas Saksikan Stabilitas dan Perkembangan Signifikan Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Sayyid Hasan Nasrallah menyatakan, Hari Quds bukan sebuah masalah taktis atau politis. Namun itu sebuah topik keimanan, keagamaan, kemanusiaan, dan etis.

“Keteguhan bangsa Palestina, komitmen kepada hak mereka, dan tiadanya pengabaian terhadap Quds adalah rukun utama. Keteguhan ini sangat penting dan memberi legalitas kepada semua Poros Perlawanan,” kata Sekjen Hizbullah, sebagaimana dikutip Fars dari al-Mayadeen.

“Di Quds kita melihat seorang warga tanpa senjata melawan serdadu (Israel) bersenjata lengkap. Ini adalah perkembangan penting, sebab Israel menyangka warga Palestina di Quds dan Tepi Barat tidak punya kemampuan untuk melawan. Perkembangan penting adalah menjalarnya perlawanan dari Gaza ke garis pertempuran di Quds. Ini harus dipertahankan,” tandasnya dalam pidato peringatan Hari Quds Sedunia.

“Musuh selalu berusaha untuk menjauhkan Gaza dari kejadian-kejadian di Quds. Kami menyeru para pemimpin Palestina untuk meneruskan sikap mereka dalam membantu Quds dari Gaza. Sebab, hal ini akan mengubah bagian dari aturan konflik menjadi keuntungan bagi Quds dan Masjid Aqsa,” imbuh Sayyid Nasrallah.

Di kelanjutan pidato, Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa Israel saat ini takut melihat stabilitas dan perkembangan Poros Perlawanan.

Menurutnya, perubahan prioritas Pemerintahan baru AS akan berdampak pada Kawasan, sehingga akan membuat khawatir para antek AS di Kawasan, terutama Israel.

“Kutub-kutub yang kompak dalam tahun-tahun lalu, kini telah bubar dan berpindah dari taktik ofensif ke defensif. Musuh Zionis telah kalah. Salah satu pertanda nyatanya adalah krisis domestik di Tanah Pendudukan. Pemilu Israel terus diulang lantaran kengototan Netanyahu untuk tetap menjabat sebagai Perdana Menteri, agar ia terhindar dari pengadilan dan penjara,” paparnya.

Sekjen Hizbullah mengatakan, jika terjadi perang di Kawasan dan ribuan rudal dari lebih dari satu front menyasar Israel, apakah sistem pertahanan udaranya bisa membendung rudal-rudal tersebut?

Ia menegaskan, Zionis saat ini mencemaskan operasi-operasi perlawanan yang kembali terjadi di Tepi Barat.

Sayyid Nasrallah mengatakan, kebutuhan Tentara Israel kepada semangat memaksa mereka terus melakukan latihan perang.

“Langkah-langkah dalam rangka normalisasi hubungan tidak akan membuahkan hasil. Negara-negara pelaku normalisasi mencari pihak yang bisa menjaga mereka. Akan tetapi, siapa yang akan melindungi Israel?” tandasnya.

Tags:

2 Komentar

  1. Oji Ajee Mei 8, 2021

    Sudah waktunya mereka gulung tikar??

    Balas

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *