Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Tarik Irak dari Potensi Konflik Domestik, Sadr Lempar Bola ke Lapangan Faksi-faksi Politik

POROS PERLAWANAN – Dengan campur tangan Moqtada Sadr untuk menarik para pendukungnya dari jalanan dan kawasan Zona Hijau, Irak pun diseret mundur dari bibir jurang dan konflik domestik.

Dilansir al-Alam, Sadr dengan tindakan ini telah melemparkan bola ke lapangan faksi-faksi politik, agar mereka segera bertindak dan membentuk Pemerintahan untuk memperbaiki keadaan sebelum kerusuhan lain kembali pecah.

Dalam pernyataannya, Sadr menyebut Irak telah terjerat oleh korupsi. Ia mengutarakan harapan bahwa unjuk rasa jalanan untuk melawan korupsi dan koruptor berlangsung damai. Namun ternyata harapannya tidak terwujud.

“Revolusi yang ternoda oleh kekerasan dan pembunuhan bukanlah revolusi. Ini bukan lagi (tindakan) revolusioner, sebab ia telah kehilangan esensi damainya,” kata Sadr.

Kendati situasi sudah kembali tenang sebelum sampai ke titik nadir, namun faksi-faksi politik Irak sejak kemarin harus memenuhi lebih banyak tuntutan. Apalagi Sadr dalam konferensi persnya di Najaf menekankan bahwa ia mundur dari pentas politik (bahkan ia pun menolak menjawab segala pertanyaan wartawan tentang politik).

Oleh karena itu, opsi-opsi para faksi politik sangat sedikit, sebab dalam opsi mendatang apa pun terkait pembentukan Pemerintahan, mereka harus mempertimbangkan Sadr dan para pendukungnya.

Sebelumnya, banyak pihak di dalam Irak yang mendeklarasikan sikap terhadap kericuhan baru-baru ini. PM Irak, Mustafa al-Kadhimi mengancam, jika kerusuhan dan bentrokan masih terus terjadi, ia akan mengundurkan diri dari jabatannya.

“Saya memperingatkan bahwa mulai dari sekarang, jika mereka (perusuh) ingin menciptakan kericuhan, bentrokan, dan perpecahan serta tidak mendengarkan seruan logika, saya akan melakukan tugas moral dan patriotik dan mundur dari jabatan di saat yang tepat,” kata al-Kadhimi dalam sebuah konferensi pers.

Presiden Irak Barham Saleh berkata, ”Pemilu dini mungkin bisa menjadi solusi untuk ketegangan politik dan jalan keluar dari krisis.”

Sekjen Ashaib Ahl al-Haq, Qais Khazali menuntut agar Pemerintahan Irak segera dibentuk. Ia menambahkan, ”Masalah ini (pembentukan Pemerintah) adalah solusi vital untuk memulai penyelesaian problem di Irak.”

Ketua Aliansi al-Fath di Parlemen, Hadi al-Amiri menyatakan, ”Inisiatif Sayyid Moqtada Sadr untuk menghentikan kekerasan bersenjata adalah tindakan berani dan layak diapresiasi. Inisiatif ini diambil di saat sulit ketika musuh-musuh sudah berinvestasi untuk memperluas konflik antarsaudara. Kami mendukung penuh inisiatif ini dan meminta dari semua pihak untuk menempuh jalan Sayyid Moqtada dan mengambil langkah serupa demi mencegah pertumpahan darah dan menghentikan kerusuhan.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *