Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Temuan Baru Investigasi Media: Serangan Drone AS di Kabul Tewaskan Warga Sipil, Bukan Teroris

POROS PERLAWANAN – Berdasarkan temuan-temuan baru investigasi media yang dipublikasikan, serangan drone AS di dekat bandara Kabul tidak menyasar target milik ISIS-K. Serangan yang dilakukan menjelang hengkangnya AS dari Afghanistan itu justru menargetkan kendaraan seorang pekerja kemanusiaan dan anak-anaknya.

Dilansir Fars, wawancara dan klip-klip yang dihimpun New York Times menunjukkan, serangan drone Reaper AS ke sebuah sedan pada tanggal 29 Agustus menewaskan Zemari Ahmadi, seorang pekerja kemanusiaan yang tak ada kaitannya dengan ISIS-K, kelompok teroris yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di sekitar bandara Kabul yang menewaskan 12 serdadu AS.

Klip-klip menunjukkan Ahmadi mengisi botol-botol plastik dengan selang air dan menaruhnya di bagasi kendaraannya.

NYT melaporkan, Ahmadi bekerja sebagai insinyur listrik untuk korporasi NEI (Nutrition and Education International) yang bermarkas di California. Direktur NEI menanggapi tewasnya Ahmadi dengan berkata, ”Kami tidak memiliki kaitan sama sekali dengan ISIS atau terorisme.”

Keluarga Ahmadi menyatakan, pada hari ketika pesawat mata-mata AS mengidentifikasi sebuah sedan putih yang meninggalkan apartemen milik ISIS di dekat bandara Kabul, ia sedang menyetir sedan Corolla keluaran 1996.

Otoritas AS memberitahu media soal “hubungan mencurigakan antara kendaraan Ahmadi dan tempat persembunyian ISIS”. Namun para rekan kerjanya mengatakan, dia sedang bersama teman-temannya yang membawa makanan dan akan menyerahkan laptop untuk atasannya.

Rekan-rekan Ahmadi mengatakan, ia sedang berkendara bersama 3 penumpang menuju rumahnya saat sebuah rudal Hellfire menghantam kendaraannya sesampainya dia di rumah.

Otoritas AS mengklaim, operator drone mengaku melihat Ahmadi sedang menemui seorang pria di halaman rumah. Mereka yakin, tak ada wanita, anak, atau warga sipil yang terbunuh. Namun keluarga Ahmadi mengatakan, anak-anak Ahmadi dan keponakannya berlari ke arahnya saat rudal ditembakkan.

Menurut NYT, Tentara AS hingga kini hanya mengakui tewasnya 3 warga sipil. Sedangkan keluarga Ahmadi menyatakan, 10 anggota keluarga mereka, termasuk 7 anak, tewas akibat serangan itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *