Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Terima Lawatan Maduro, Pemimpin Tertinggi Iran Sebut Perlawanan Satu-satunya Jalan Hadapi Tekanan AS

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan bahwa Iran dan Venezuela telah berhasil menahan tekanan berat dan perang hibrida Amerika Serikat, menekankan bahwa perlawanan adalah satu-satunya jalan menuju kemenangan.

Pemimpin Tertinggi menunjuk aksi tekanan besar dan perang hibrida AS melawan Iran dan Venezuela dan mencatat, “Pengalaman sukses kedua negara menunjukkan bahwa perlawanan adalah satu-satunya cara untuk melawan tekanan seperti itu.”

Ayatullah Khamenei membuat pernyataan itu dalam pertemuan dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro yang sedang berkunjung di Teheran pada Sabtu kemarin.

Pemimpin Tertinggi memuji kemenangan Pemerintah dan bangsa Venezuela dalam perjuangan keras melawan perang hibrida habis-habisan AS yang dilancarkan melawan Caracas dan menyatakan, “Perlawanan Anda dan rakyat Venezuela sangat berharga karena meningkatkan nilai, status dan jasa suatu bangsa dan negara serta para pemimpinnya.”

“Hari ini, AS memandang Venezuela dengan [cara] yang berbeda dibandingkan dengan masa lalu,” kata Pemimpin Tertinggi.

Memuji kemajuan yang telah dibuat Iran dalam sains dan teknologi dalam menghadapi sanksi AS, Ayatullah Khamenei mengatakan “langkah besar seperti itu telah diambil dalam situasi ketika sanksi dan tekanan terberat dan belum pernah terjadi sebelumnya telah dijatuhkan pada bangsa Iran, dan Amerika sendiri menyebutnya [kebijakan] ‘Tekanan Maksimum’.”

Sejak meninggalkan kesepakatan Iran 2015, AS telah memimpin apa yang disebut kampanye Tekanan Maksimum terhadap Republik Islam, menggunakan alat sanksi dan tekanan ekonomi untuk memaksa Teheran tunduk pada tuntutannya, tetapi tidak berhasil.

Dalam sambutannya, Pemimpin Tertinggi juga menyambut baik perjanjian kemitraan 20 tahun yang ditandatangani antara Teheran dan Caracas yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, dan menekankan bahwa Pemerintah Iran dan Venezuela harus lebih memperkuat hubungan mereka.

“Untuk memiliki kerja sama jangka panjang, perlu untuk mengejar dan mengimplementasikan kesepakatan,” Ayatullah Khamenei menunjukkan.

Mengacu pada hubungan baik antara Iran dan Venezuela, Pemimpin Tertinggi menyatakan, “Kedua negara tidak memiliki hubungan dekat dengan negara [lainnya], dan Republik Islam Iran telah menunjukkan bahwa ia mengambil risiko pada saat bahaya dan menawarkan bantuan ke teman-temannya.”

Ayatullah Khamenei juga memuji sikap anti-Zionisme Maduro sebagai “sangat tulus dan berani”.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Presiden Iran Ebrahim Raeisi itu, Presiden Venezuela itu mengucapkan terima kasih atas dukungan Iran bagi rakyat negaranya dalam perjuangan keras mereka melawan tekanan AS.

“Namun, Venezuela telah berhasil sepenuhnya menghadapi agresi AS melalui perlawanan dan memanfaatkan peluang yang muncul sebagai akibat dari sanksi,” kata Maduro, seraya menambahkan bahwa negara Amerika Selatan itu kini menghadapi kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Dia juga mencatat bahwa Venezuela sedang menyusun peta jalan yang tepat untuk meningkatkan kerja sama dengan Iran di berbagai bidang, terutama sains dan teknologi.

Di tempat lain dalam sambutannya, Presiden Venezuela menyuarakan dukungan untuk Palestina dan mengatakan bahwa itulah sebabnya rezim Zionis telah menyusun plot melawan Caracas melalui agen mata-mata Israel, Mossad.

Pada Januari 2019, tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido, yang didukung oleh AS, menyatakan dirinya sebagai “Presiden Sementara” Venezuela dan kemudian meluncurkan kudeta yang gagal. Pemerintah Venezuela mengatakan kudeta yang gagal itu dibantu oleh “agen” AS dan Israel.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *