Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Ada Apa di Balik Kehebohan Simbol Pedang di Bendera Saudi?

Ada Apa di Balik Kehebohan Simbol Pedang di Bendera Saudi?

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, dalam beberapa hari terakhir ada perdebatan seru di dunia maya Saudi soal simbol pedang di bendera negara tersebut. Sebagian ingin agar simbol itu dihapus, dan sebagian lain ingin mempertahankannya.

Kelompok pertama berargumen, dalam agama yang slogannya adalah “tidak ada pemaksaan dalam beragama”, simbol pedang bertentangan dengan kebebasan di Saudi. Mereka menambahkan, penggunaan simbol pedang tidak selaras dengan kehidupan di dunia demokrasi saat ini.

Di lain sisi, ada orang-orang lain, yang utamanya pro-Pemerintah, yang menilai bahwa simbol ini melambangkan kekuatan Saudi, sehingga mereka bersikeras untuk mempertahankannya.

Terlepas dari argumentasi kedua belah pihak, ada dua poin penting yang mesti dicamkan dalam hal ini.

Pertama, dalam argumen kelompok pendukung penghapusan simbol pedang, terselip sebuah poin yang berseru bahwa “di bawah kekuasaan Kerajaan Saudi sebenarnya tidak ada kebebasan pendapat, keyakinan, atau kebebasan individual-sosial, sebab semuanya serba dipaksakan”.

Tidak sedikit para tahanan yang dipenjara karena memiliki keyakinan berbeda dengan Raja Salman. Hal yang menarik adalah, sebagian besar tahanan ini bukan penentang Kerajaan dalam hal agama.

Orang-orang seperti Lajin Hazlul ditahan selama bertahun-tahun lantaran tidak sependapat dengan Kerajaan soal hak-hak wanita. Atau orang seperti Jamal Khashoggi, yang hidup nyaman saat masih sepaham dengan Muhammad bin Salman. Namun ketika ia mulai melayangkan kritik dan dicap sebagai oposisi, ia pun berakhir dengan cara dimutilasi.

Kedua, mereka yang menentang penghapusan simbol pedang menilai bahwa itu adalah lambang kekuatan dan kejayaan Kerajaan bagi pihak-pihak di luar Saudi. Namun, para pendukung kebijakan Raja Salman dan anaknya ini tidak bisa menjawab saat dihadapkan pada sejumlah pertanyaan mendasar.

Jika pedang adalah simbol kekuatan, kenapa para penguasa Saudi sangat bergantung kepada Barat, terutama AS? Kenapa pedang ini hanya tajam bagi para oposisi domestik?

Jika pedang ini adalah lambang kekuatan, kenapa pedang ini hanya dihunus untuk rakyat Yaman, Suriah, Lebanon, Irak, dan selainnya? Kenapa alih-alih dihunus demi kejayaan Umat Islam, malah justru digunakan untuk membunuhi orang-orang Muslim?

Tampaknya di balik permainan media di dunia maya Saudi ini terdapat sebuah siasat; siasat yang hanya bertujuan untuk mengalihkan opini publik dari realitas yang ada di negara tersebut. Bukti atas klaim ini adalah sikap pro-Kerajaan pada diri mereka yang ingin mempertahankan simbol pedang.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *