Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Al-Akhras: Sikap Tunduk dan Lemah di Hadapan Zionis Hanya Akan Membuat Rezim Penjajah ini Kian Semena-mena

Al-Akhras: Sikap Tunduk dan Lemah di Hadapan Zionis Hanya Akan Membuat Rezim Penjajah ini Kian Semena-mena

POROS PERLAWANAN – Tawanan merdeka terkenal Palestina, Maher al-Akhras meminta dari semua orang merdeka di dunia untuk teguh melawan penjajahan Rezim Zionis dan kejahatan mereka.

Al-Akhras dibebaskan pada 26 November tahun silam usai melakukan mogok makan selama 106 hari. Dalam wawancara dengan Fars, ia bicara tentang kondisi penjara-penjara Israel.

Al-Akhras mencontohkan Mu’tashim Raddad yang divonis hukuman penjara 21 tahun dan kini telah menghabiskan 16 tahun masa hukumannya.

Menurut al-Akhras, Raddad kini menderita penyakit kanker, namun Israel tidak memberikan perhatian dan layanan pengobatan untuknya.

Ia juga menceritakan pengalamannya dalam perjuangan melawan Israel. Al-Akhras menegaskan, bangsa Palestina, juga bangsa lain yang sedang dijajah, tidak boleh tunduk di hadapan para penjajah.

Ia menyinggung pembebasan selatan Lebanon dan menyatakan, Hizbullah mampu membebaskan negeri mereka berkat kesabaran dan perlawanan. Para tawanan Palestina yang sudah dibebaskan pun memiliki pengalaman serupa.

“Tiap kali sebagian dari kita menunjukkan sikap lemah dan tunduk di hadapan penjajah, mereka akan berbuat semakin semena-mena. Namun tiap kali kita bangkit dan melawan dengan teguh, kita akan meraih kemenangan dan menyaksikan kelemahan musuh,” tutur al-Akhras.

Terkait lembaga-lembaga HAM, ia menyebut bahwa mereka hanya melawan negara-negara Islam dan Arab, serta tidak pernah menunjukkan ucapan atau tindakan melawan Rezim Zionis. Bahkan mereka justru mendukung rezim tersebut.

Al-Akhras juga menilai bahwa PBB dan Dewan Keamanan berada dalam kendali penuh Israel dan negara-negara pendukungnya.

Usai dibebaskan pada November lalu, al-Akhras juga menegaskan bahwa perlawanan adalah satu-satunya cara kemenangan menghadapi penjajah Zionis.

Al-Akhras berkata bahwa pembebasan Palestina tak mungkin terwujud dengan perundingan. Sebab, katanya, perundingan sama saja dengan kehinaan. Ia berharap Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) tidak kembali lagi ke Perjanjian Oslo.

“Tujuan Rezim Zionis adalah mengadu-domba orang-orang Palestina. Kita tidak akan membiarkan itu terjadi, dan kita akan terus meneguhkan langkah hingga kemenangan diraih,” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *