Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Al-Mayadeen: Konspirasi atas Iran Masuki Tahap Terakhir, Namun Paling Berbahaya

Al-Mayadeen: Konspirasi atas Iran Masuki Tahap Terakhir, Namun Paling Berbahaya

POROS PERLAWANAN – Dalam lanjutan program berita tentang perkembangan di Iran, al-Mayadeen menyatakan bahwa dengan melihat peristiwa di Khuzestan dan Esfahan, mungkin kejadian-kejadian ini adalah yang terakhir, sekaligus paling berbahaya, dalam tahap kerusuhan di Iran.

“Menurut saya, apa yang terjadi semalam (Rabu malam di Khuzestan dan Esfahan), adalah tahap terakhir dari konspirasi atas Iran, namun paling berbahaya,” kata Direktur Kantor al-Mayadeen di Teheran, Malham Riya.

Dilansir Fars, saat presenter menanyakan alasannya, Riya menjelaskan, ”Setelah konspirasi ini dimulai dan berbagai tahapnya dieksekusi, yang tentu tidak membuahkan hasil apa pun, hari ini para perusuh dan pendukung mereka di dalam serta luar negeri benar-benar terkucilkan.”

“Kenapa? Karena mereka berniat memprovokasi opini umum terhadap Pemerintah Iran, namun mereka gagal. Penyebab kegagalan ini adalah kehadiran jutaan rakyat Iran dalam sejumlah unjuk rasa besar yang mendukung Pemerintah dan menentang kerusuhan, juga tidak bergabungnya rakyat dalam kerusuhan jalanan,” lanjutnya.

“Hari ini sangat jelas bahwa para perusuh dan pendukung mereka di dalam serta luar negeri terisolasi sepenuhnya. Apa yang mereka lakukan, selain tidak mencerminkan etika rakyat Iran, juga menciptakan kejijikan di tengah masyarakat dan opini publik. Perusakan dan kekerasan barbar yang dilakukan sejumlah anasir dan media mereka, baik yang berbahasa Persia atau media milik Eropa dan Barat, telah membuat masyarakat benar-benar muak.”

“Apa yang terjadi selama 2 bulan ini, yang dimulai dengan isu hijab, lalu bergeser ke perpecahan kesukuan, dan kini tiba (ke tahap kekerasan bersenjata), telah menemui jalan buntu. Sekarang tahap paling berbahaya telah dimulai. Kenapa paling berbahaya? Sebab dalam tahap ini, kelompok-kelompok teroris-Takfiri digunakan sebagai sarana untuk menekan Iran. Setelah insiden Shiraz, kejadian di Khuzestan dan Esfahan menyusul. Rencananya adalah menembaki aparat keamanan dan warga, bahkan anak-anak, secara biadab,” papar Riya.

Menurutnya, ketika musuh-musuh Iran sekarang menggunakan kelompok-kelompok teroris, ini bukan hanya menandakan kegagalan proyek mereka, tapi juga menunjukkan keputusasaan mereka karena rakyat tidak bisa dihasut untuk melawan Pemerintah Republik Islam Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *