Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Nujaba Peringatkan Antek Zionis dan Infiltran Pengkhianat yang Ingin Irak Lakukan Normalisasi dengan Israel

Al-Nujaba Peringatkan Antek Zionis dan Infiltran Pengkhianat yang Ingin Irak Lakukan Normalisasi dengan Israel

POROS PERLAWANAN – Sekjen al-Nujaba, Akram al-Kaabi mengunggah sebuah pesan di akun Twitter-nya, menyusul lampu hijau yang diberikan sebagian pihak di Irak agar Baghdad melakukan normalisasi bertahap dengan Israel.

Dilansir Fars, al-Kaabi dalam cuitannya menyatakan bahwa darah para pelaku normalisasi dengan Israel adalah halal.

“Perlakuan kami dengan orang-orang seperti ini sama seperti perlakuan kami dengan Israel. Kami akan melakukan tindakan kami di hadapan khalayak. Kami tidak takut siapa pun dalam hal ini”, cuitnya.

Seraya menegaskan bahwa Allah telah menakdirkan kemenangan bagi bangsa Palestina, ia menambahkan, ”Para pengkhianat dan antek jangan menganggap bahwa mereka bisa menyebarkan ide kompromi dengan Zionis di tengah masyarakat Irak. Para antek Setan harus tahu bahwa kami tidak merasa cukup dengan hanya mengecam, menolak, atau menghadapi normalisasi hubungan”.

“Tujuan dari tindakan sebagian infiltran dan antek, yang mengklaim diri mereka berafiliasi dengan kelompok revolusioner dan penuntut hak-hak rakyat Irak, adalah menjalankan rencana-rencana kotor Zionis, seperti menyulut api (kerusuhan) dan mengganggu kehidupan masyarakat. Ini sudah diketahui semua orang, dan mereka juga tahu siapa orang di baliknya”, tandas al-Kaabi.

Ia lalu meminta agar para pemuda Irak tidak tertipu oleh para antek negara-negara yang memusuhi Irak. Al-Kaabi menyatakan, ”Orang-orang ini mendapat sokongan dana dari pihak-pihak yang mencurigakan. Tujuan mereka adalah menargetkan persatuan, budaya, kedermawanan, dan akhlak mulia bangsa kita, termasuk kemerdekaan dan kehidupan bangsa”.

Sementara itu, menanggapi pembakaran Konsulat Iran di Karbala, Ketua Aliansi Fath, Hadi al-Amiri meminta Pemerintah Irak segera bertindak agar menutup peluang bagi upaya-upaya untuk mengacaukan negara.

“Kami dengan rasa khawatir mengikuti perkembangan berbahaya yang terjadi di Irak, mulai dari teror atas aktivis dan jurnalis, serangan ke perwakilan diplomatik, dan tindakan-tindakan indisipliner, yang alih-alih merupakan protes legal, justru lebih mirip perusakan dan kerusuhan,” kata al-Amiri.

Ia meminta agar para pelaku segera ditindak, sebab kerusuhan yang mereka timbulkan bisa mengancam keamanan nasional dan menghalangi penyelenggaraan Pemilu legislatif tepat pada waktunya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *