Ayatullah Khamenei: Rezim Zionis Hanya Paham Bahasa Kekuatan
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan bahwa rezim Zionis Israel hanya “memahami bahasa kekuatan”, mendesak Palestina untuk terus berkembang dalam kekuatan dan kapasitas perlawanan untuk menghadapi musuh.
“Palestina harus meningkatkan kekuatan dan [kapasitas] perlawanan mereka untuk memaksa penjahat menyerah dan menghentikan tindakan kekerasan mereka,” kata Ayatullah Khamenei dalam sebuah konferensi dengan perwakilan kelompok mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas Iran.
“Kejahatan kejam dan keji dari Zionis [terjadi] di depan mata penduduk dunia, dan semua harus menjalankan tugas mereka dengan mengutuk Israel,” tegas Ayatullah Khamenei.
Agresi dan pelanggaran rezim Israel terhadap warga Palestina mengalami lonjakan yang mengejutkan sejak awal bulan suci Ramadan.
Sejak awal Ramadan, militer Israel dan pemukim ilegal telah melancarkan tindakan keras dan brutal terhadap warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat.
Bagian terbesar dari kejahatan rezim Zionis telah menargetkan kota suci Yerusalem (al-Quds), yang militer dan pemukim ilegal Israel berusaha mencegah warga Palestina untuk berkumpul dan melakukan kewajiban keagamaan mereka.
Dalam tindakan biadab yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan, rezim Zionis menyerang ribuan jemaah Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa di al-Quds.
Juga selama Ramadan, militer menyerang lingkungan Sheikh Jarrah di al-Quds, mencoba memaksa warga Palestina meninggalkan rumah-rumah mereka.
Rezim juga telah berulang kali melakukan serangan terhadap Jalur Gaza, yang penduduknya telah bangkit untuk melawan penjajah sebagai bentuk solidaritas dengan sesama warga Palestina di Yerusalem.
Sambil mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kebrutalan tersebut, Ayatullah Khamenei memuji kewaspadaan, ketabahan, dan tekad bangsa Palestina untuk menghadapi kejahatan rezim Zionis.
Kelompok Poros Perlawanan Palestina sejauh ini telah menembakkan ratusan roket ke wilayah pendudukan, dan yang terbaru, setidaknya 137 roket ditembakkan dengan menargetkan kota Ashkelon dan Ashdod di utara Jalur Gaza, menewaskan dua orang Israel dan melukai lebih dari 90 lainnya.
