Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Nujaba: PM Irak Mendatang Mesti Batalkan Kesepakatan yang Dibuat atas Instruksi AS

Al-Nujaba: PM Irak Mendatang Mesti Batalkan Kesepakatan yang Dibuat atas Instruksi AS

POROS PERLAWANAN – Sekjen al-Nujaba, Akram al-Kaabi mengumumkan bahwa kelompoknya tidak memiliki kandidat di Pemilu Irak.

Melalui statemennya, al-Kaabi menegaskan bahwa partisipasi luas rakyat Irak di Pemilu adalah hal yang sangat penting, sebab mereka akan memilih orang-orang yang kompeten.

Dilansir Fars, al-Kaabi menekankan adanya sistem politik sehat yang bisa melayani rakyat Irak dan menjaga kedaulatan negara ini. Menurutnya, salah satu barometer untuk Perdana Menteri mendatang Irak adalah komitmen untuk mengusir semua pasukan penjajah dari Irak.

Ia menambahkan, Perdana Menteri baru juga mesti mengambil sikap tegas terhadap korporasi-korporasi imperialis asing; korporasi-korporasi yang telah menjarah kekayaan Irak.

Orang ini, kata al-Kaabi, juga harus membatalkan semua perjanjian yang dibuat atas instruksi AS. Ini dikarenakan perjanjian-perjanjian itu memberi keleluasaan kepada pihak-pihak asing untuk menguras sumber-sumber alam Irak.

Dalam pandangan al-Kaabi, barometer lain untuk Perdana Menteri baru adalah keberanian untuk melawan proyek UEA-Saudi yang berusaha menghancurkan ekonomi dan keamanan Irak.

Ia juga meminta agar Perdana Menteri mendatang menggolkan UU yang menyatakan normalisasi dengan Israel sebagai tindak kriminal, memandangnya sebagai pengkhianatan terbesar, serta menghukum para pelakunya.

Selain itu, imbuh al-Kaabi, Perdana Menteri baru Irak harus mengakhiri keberadaan pangkalan militer AS di Zona Hijau Baghdad dalam rupa Kedubes serta menghentikan intervensi-intervensinya.

Di lain pihak, Utusan PBB di Irak, Jeanine Plasschaert mengapresiasi seruan Ayatullah Ali Sistani soal partisipasi rakyat Irak dalam Pemilu. Ia berkata, Pemilu mendatang akan melenyapkan ancaman atas rakyat Irak, terutama ancaman ekonomi.

Kantor Ayatullah Sistani pekan lalu menyeru semua rakyat Irak untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu. Dalam statemen itu disebutkan, meski Pemilu ini masih memiliki kekurangan, namun itu adalah cara paling aman untuk membawa Irak ke masa depan yang lebih baik.

Rencananya Pemilu legislatif Irak akan dilangsungkan pada 10 Oktober mendatang.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *