Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Al-Nujaba: Seluruh Pasukan AS Harus Hengkang dari Irak Tanpa Kecuali, Termasuk Angkatan Udaranya

Al-Nujaba: Seluruh Pasukan AS Harus Hengkang dari Irak Tanpa Kecuali, Termasuk Angkatan Udaranya

POROS PERLAWANAN – Kelompok al-Nujaba menanggapi statemen final pertemuan para pemimpin Irak dan AS, yang menyatakan bahwa misi militer AS di Irak akan berakhir pada 31 Desember 2021.

Al-Nujaba menegaskan bahwa orang-orang Irak menuntut AS menarik keluar semua personelnya tanpa pengecualian.

“Kami tidak memercayai orang-orang AS, Kami sama sekali tidak menyetujui bentuk apa pun kehadiran pasukan AS di tanah Irak,” kata Wasekjen al-Nujaba, Nashr al-Shammari kepada al-Mayadeen.

Dilansir Fars, ia menambahkan, ”Kami menolak keberadaan AS dan menghendaki semua serdadu AS angkat kaki sepenuhnya.”

Al-Shammari menganggap baik sikap resmi Irak yang tidak membutuhkan pasukan AS. Ia menegaskan, ”Tujuan orang-orang yang bersikeras mempertahankan AS di Irak adalah mengesankan ‘kebesaran’ diri mereka dengan bantuan asing.”

Sembari menyatakan bahwa langit Irak berada dalam kendali Tentara AS, al-Shammari berkata, ”Kejahatan-kejahatan AS di Irak, terutama teror terhadap Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, dilakukan oleh Angkatan Udaranya.”

“Bukan hanya Israel yang menjadikan pangkalan-pangkalan Irak sebagai target. Tapi sebenarnya Israel saling berganti peran dengan Tentara AS,” tandasnya.

Presiden AS, Joe Biden dan PM Irak, Mustafa al-Kadhimi pada Senin waktu Washington merilis statemen bersama, menyusul berakhirnya pertemuan mereka di Gedung Putih.

Dalam statemen itu disebutkan, ”Washington dan Baghdad sepakat bahwa kehadiran pasukan militer AS di Irak berakhir pada penghujung tahun ini. AS menghormati kedaulatan dan UU Irak.”

Para pemimpin kedua negara menyatakan, ”Pemerintah Irak menegaskan komitmennya untuk melindungi pasukan Koalisi Internasional yang memberikan konseling dan pelatihan (di Irak).”

Statemen bersama ini juga menyebutkan, ”Delegasi kedua belah pihak memutuskan bahwa hubungan keamanan diubah sepenuhnya menjadi peran pelatihan, konseling, dukungan, dan intelijen. Hingga 31 Desember 2021 nanti, tak ada satu pun pasukan AS yang memiliki peran militer.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *