ABC News: Israel Rencanakan Teror Pager Selama 15 Tahun

Share

POROS PERLAWANAN– Kanal berita ABC News mengutip dari sumber intelijen AS bahwa Israel terlibat dalam pembuatan pager-pager yang meledak Selasa dan Rabu lalu di Lebanon.

Dilansir Fars, ABC News mengeklaim bahwa untuk infiltasi dalam rantai pasokan sarana komunikasi ini, sedikitnya Israel telah menyusun rencana selama 15 tahun.

Berdasarkan klaim sumber-sumber ABC News, Israel menggunakan perusahaan-perusahaan bayangan untuk memuluskan rencananya. Tel Aviv menggunakan beberapa lapis agen intelijen dan perangkat mereka dengan samaran sebuah perusahaan legal produsen pager.

Menurut ABC News, sebagian dari orang-orang yang terlibat dalam aktivitas ini tidak tahu untuk siapa mereka bekerja.

Sumber-sumber ABC News menyatakan, Israel menaruh 23,3 hingga 56,6 gram bahan peledak dan sebuah pemicu ledakan di pager-pager tersebut.

Kantor berita Reuters mengungkap beberapa detail terkait teror ledakan pager berdasarkan surat yang dikirim Pemerintah Lebanon kepada Dewan Keamanan PBB.

Berdasarkan klaim Reuters, penyelidikan awal Pemerintah Lebanon menunjukkan, perangkat-perangkat komunikasi itu telah dipasangi bom sebelum sampai ke Lebanon.

Reuters melaporkan, hal ini diungkapkan Wakil Lebanon di PBB dalam suratnya kepada Dewan Keamanan.

Otoritas Lebanon mengatakan, pager-pager tersebut meledak setelah mendapat kiriman pesan-pesan elektronik.

Dalam teror ledakan Lebanon pada Selasa dan Rabu lalu, sedikitnya 37 orang gugur dan 2.931 orang terluka.

Pada beberapa hari lalu, berbagai media memberikan laporan-laporan beragam terkait pabrik pembuat pager-pager tersebut.

Awalnya harian New York Times dan situs Israel i24 mengeklaim, pager tipe Gold Apollo AR-824 itu dibuat oleh Taiwan.

Sehari kemudian (Rabu), perusahaan Taiwan itu membantah kabar tersebut. Gold Apollo mengumumkan telah memberi lisensi kepada perusahaan BAC di Hungaria untuk menggunakan merk dagangnya. Menurut Gold Apollo, rancangan dan produksi pager adalah tanggung jawab BAC.

Hanya beberapa jam kemudian, Pemerintah Hungaria mengumumkan bahwa pager-pager itu tidak diproduksi di negaranya.

Menurut Jubir Pemerintah Hungaria, BAC adalah perusahaan perantara komersil dan tidak memiliki tempat untuk produksi aktif di negara tersebut.